Sepanjang hari ini, saat pembelajaran di kampus berlangsung Aluna tidak fokus pada materi yang disampaikan oleh dosen. Ia terus saja melamun karena memikirkan perjodohan nya dengan Savian.
Diam-diam Jevano memerhatikan Aluna yang berada disampingnya. Jevano memehartikan wajah Aluna yang tampak muram. Rasa resah seperti tertanam di benak gadis itu. Gadis itu hari ini kebanyakan diam dan melamun dengan tatapan kosong bahkan gadis itu tidak fokus dengan materi yang disampaikan. Bahkan gadis itu hanya membalas ucapan nya dengan singkat. Sepertinya ada yang janggal dengan sahabatnya ini.
Tibalah waktu istirahat Aluna, Jevano, dan Icha pergi kekantin. Dikantin pun Aluna tetap saja melamun Jevano jadi tidak tahan untuk menahan penasarannya sebenarnya apa yang terjadi pada gadis itu.
" Lun, ada apa sih? Gue perhatiin hari ini lo diem mulu dan gak fokus sama materi." Tanya Jevano yang sudah tak tahan dengan rasa penasarannya.
" Ada masalah ya Lun?" Tanya Icha hati-hati. Ia juga sedari tadi memehartikan Aluna yang hari ini banyak melamun.
" Entahlah Cha akhir-akhir ini banyak banget yang aku pikirin." Jawab Aluna.
" Kalo ada masalah lo jangan segan cerita ke kita siapa tau kita bisa bantu." Ucap Jevano.
" Iya jangan ada yang ditutup-tutupi di antara kita. Kitakan udah jadi sahabat baik masalah lo juga masalah kita. Kita hadapin bareng, jadi kalo ada masalah lo harus cerita sama kita kita." Ucap Icha. Sebenarnya Aluna ingin menceritakan masalah perjodohan ini pada kedua sahabatnya tapi dia belum siap menceritakan nya sekarang.
" Gak ada masalah besar kok. Aku cuman kepikiran kemaren aja aku dimarahin manager restoran tempat aku kerja karena ada yang salah sama pekerjaan aku dan kepikiran masalah lain juga tapi bukan masalah besar kok."
" Beneran?" Ucap Jevano agak ragu dengan jawaban Aluna.
" Iya Jev." Ucap Aluna sambil menampilkan senyumnya yang ia paksakan.
🍂🍂🍂
Saat ini kelasnya sudah selesai. Dengan tenang Aluna melangkah kan kakinya untuk pulang. Namun tiba-tiba kedua matanya menyipit saat dilihatnya pria yang ia kenal tengah berjalan menuju kearahnya. Aluna lantas menjadi canggung karena saat ini pria itu sudah berada tepat didepannya terlebih lagi tatapan pria itu sangat tajam dan menusuk. Seolah-olah matanya itu dapat menembus ke mata orang yang dihadapannya.
" Aluna." Pria itu menyapa setenang mungkin. Entah kenapa Aluna masih saja selalu merasa takut berdekatan dengan pria dihadapannya ini.
" Sa-savian kamu tau darimana aku kuliah di sini. Dan ada perlu apa kamu kesini?" Ucap Aluna gugup.
" Gue tau semuanya tentang lo. Dan buat apa gue kesini ya pastinya gue mau jemput calon istri gue." Balas Savian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA [ END ]
Fanfictionkisah seorang gadis yang tak pernah diharapkan keberadaannya oleh keluarga, gadis yang harus merelakan kekasihnya untuk kakak kandungnya sendiri, serta ia harus rela menerima perjodohan dari seorang pria yang menikahinya hanya sekedar untuk balas de...