Bab 22

9.2K 298 8
                                    

Pagi ini Aluna sudah berada di kantin fakultas nya untuk sarapan pagi karena pagi ini ia berangkat dari rumah sakit tempat Elvira dirawat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Aluna sudah berada di kantin fakultas nya untuk sarapan pagi karena pagi ini ia berangkat dari rumah sakit tempat Elvira dirawat. Untung saja tadi ada Kevin - kekasih Elvira yang bersedia menggantikan dirinya menemani Elvira di rumah sakit walaupun awalnya Aluna menolaknya karena Kevin jadi tidak masuk sekolah hari ini.

Berbicara tentang Kevin, semalam Savian sudah mengetahui bahwa Kevin adalah kekasih adik nya. Meski sempat marah dan tidak terima jika Elvira sudah memiliki kekasih. karena Savian menganggap Elvira masih terlalu kecil untuk memilik kekasih padahal Elvira sudah berusia 17 tahun dan sudah duduk di bangku akhir SMA wajar - wajar saja bukan jika dia memiliki seorang kekasih. Tapi dengan segala pengertian dan penjelasan dari Elvira akhirnya Savian luluh untuk mengizinkan mereka berpacaran dengan syarat tidak boleh melakukan hal yang kelewat batas.

" Aluna!" Sapa seseorang yang sudah duduk dihadapan Aluna. Siapa lagi kalo bukan Jevano, yang dekat dengan dirinya di kampus kan hanya kedua sahabatnya Jevano dan Icha. Tapi akhir - akhir ini ia jarang bersama Icha entah kenapa sepertinya gadis itu tengah menjaga jarak dengan dirinya apa mungkin gadis itu memang ingin menjauh dari dirinya.

" Kemarin - kemarin kenapa lo gak masuk Lun?" Tanya Jevano.

" Kemarin aku di rumah sakit."

" Lo sakit Lun?! Sakit apa?!"

" Ish bukan aku yang sakit."

" Aku cuman nemenin adik sepupu aku yang dirawat di rumah sakit."

" Oh, syukur deh kalo bukan lo yang sakit."

" Lun gue pesen makan dulu ya, gue juga laper nih belum sarapan." Ucap Jevano dan segera beranjak untuk memesan makanan.

Setelah beberapa menit akhirnya Jevano kembali dengan membawa sepiring nasi goreng serta segelas es teh manis di tangannya.

Jevano mendudukkan bokongnya dan langsung melahap nasi goreng pesanan nya.

" Jev " panggil Aluna membuat Jevano yang sedang fokus dengan nasi gorengnya itu menatap kearah nya.

" Kenapa Lun?"

" Maaf " ucap Aluna yang membuat Jevano kebingungan maaf ? Seingatnya gadis di hadapannya ini tidak melakukan kesalahan terhadap dirinya.

Seolah mengerti dengan apa yang ada di pikiran Jevano yang terlihat kebingungan.

" Maaf yang waktu itu kamu mau ngomong sesuatu di atas panggung tapi aku malah pengen turun dari panggung." Oh ternyata Aluna masih memikirkan kejadian tempo hari itu pikir Jevano. Sebenarnya Jevano juga sedikit merasa kesal karena ia gagal mengungkapkan perasaannya hari itu. Tapi ia juga tak boleh egois bukan.

" Santai aja kali Lun." Ucap Jevano sambil tersenyum meyakinkan Aluna bahwa dirinya tidak mempersoalkan tentang itu.

" Emang kamu mau ngomong apa waktu itu?" Tanya Aluna yang memang penasaran dengan apa yang ingin dikatakan oleh sahabat prianya itu.

ALUNA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang