" awss shh mas__to-long sakit shh."
" Aluna!" Savian rasa saat ini jantung nya serasa merosot kebawah serta kakinya seperti tak bertulang. Saat ini dihadapannya ada Aluna yang tengah terkulai lemas di bawah tangga dengan darah yang membanjiri kakinya.
" Awss to-long mas__" ringis Aluna sambil memegangi perutnya dengan rasa sakit yang menjalar pada perutnya. Serta rasa takut dan khawatir terjadi sesuatu pada bayinya.
Savian dengan sigap langsung menggendong Aluna ala bridal style.
" Kamu bertahan ya kita akan ke rumah sakit."
Savian langsung berlari sambil membawa Aluna ke arah mobilnya.
Dengan susah payah Savian membuka pintu mobilnya lalu membaringkan tubuh Aluna pada kursi samping pengemudi. Lalu Savian berlari dan masuk kedalam mobilnya.
Savian melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Savian tak henti-henti nya merapalkan doa-doanya meminta keselamatan untuk Aluna dan bayinya.
Savian melirik Aluna yang sudah lemas dengan mata yang akan terpejam.
" Aluna pliss kamu jangan tutup mata kamu."
" Sa-kit mas_"
" Iya kamu bertahan ya jangan pejamin mata kamu."
" A-ku udah gak tahan mas_"
" Aluna_"
Setelah tiga puluh menit perjalanan akhirnya Savian sudah sampai di rumah sakit.
Ia langsung membawa Aluna yang sudah tak sadarkan diri.
Tak lama datang beberapa suster dengan membawa sebuah brangkar.
" Tolong istri saya!" Savian meletakkan tubuh Aluna pada brangkar.
Para suster tersebut dengan sigap membawa Aluna ke ruang tindakan dengan Savian yang juga mengikutinya.
" Maaf pak, sebaiknya bapak tunggu di luar saja." Salah satu suster mencegah Savian yang ingin menerobos masuk ke dalam ruang tindakan.
" Saya ingin melihat istri saya."
" Maaf pak, bapak tunggu di luar saja."
Dengan terpaksa Savian menunggu di luar.
Kini air matanya sudah tak terbendung lagi. Sungguh saat ini adalah saat-saat paling menakutkan bagi Savian. Dua orang yang ia cintai sedang mempertaruhkan nyawanya sekarang. Ia takut jika kehilangan salah satunya apalagi keduanya. Pikiran nya sudah melayang sekarang.
" Ya Tuhan tolong selamatkan istri dan anakku." Tak henti-henti nya Savian merapalkan doa-doanya.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya pintu terbuka menampakkan seorang dokter yang menghampiri nya.
" D-dok bagaimana keadaan istri dan bayi saya?" Tanya Savian dengan suara bergetar.
Dokter tersebut menatap Savian dengan raut wajah yang sulit diartikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA [ END ]
Fanfictionkisah seorang gadis yang tak pernah diharapkan keberadaannya oleh keluarga, gadis yang harus merelakan kekasihnya untuk kakak kandungnya sendiri, serta ia harus rela menerima perjodohan dari seorang pria yang menikahinya hanya sekedar untuk balas de...