Bab 27

8.7K 314 45
                                    

Sudah terhitung tiga hari semenjak Aluna dirumah sakit tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda bahwa wanita itu akan bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah terhitung tiga hari semenjak Aluna dirumah sakit tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda bahwa wanita itu akan bangun.

Savian masih setia menjaga Aluna yang enggan untuk membuka matanya. Selama tiga hari ini Savian jadi jarang makan dan tidur bahkan sekarang terlihat jelas lingkaran hitam dibawah matanya.

" Aluna aku kangen." Ucap Savian sambil menggenggam tangan Aluna dan memberinya kecupan - kecupan kecil.

" Kamu gak capek tidur terus, kamu gak kasian sama bayi kita yang dibawa tidur terus sama kamu." Ucap Savian pada Aluna yang tentu saja tidak mendapatkan respon dari Aluna.

" Lun aku takut, aku takut bayi kita bakal gak selamat. Kata dokter kalo selama satu minggu ini kamu belum bangun juga bayi kita akan terancam tidak selamat. Jadi aku mohon kamu bangun ya demi anak kita." Ucap Savian sambil mengecup tangan Aluna yang ia genggam serta air matanya yang sudah keluar.

" Aluna aku harus apa supaya kamu bangun. Aluna aku cinta sama kamu, aku bener-bener takut kehilangan kamu hiks." Tangis Savian pecah ia tidak bisa lagi membendungnya. Melihat Aluna yang terbaring lemah seperti ini membuat hatinya sakit. Ia akui ia sangat bodoh karena telah menyebabkan nyawa Aluna terancam seperti ini bahkan bukan hanya nyawa Aluna yang terancam tapi nyawa anaknya sendiri pun terancam. Dirinya sangat bodoh!

" Maafin aku Lun udah buat kamu menderita selama ini. Sekarang aku sadar aku menyesal dan sekarang aku sadar aku sudah mencintai kamu Aluna." Ucap Savian sambil mengusap lembut pipi Aluna yang mulai mengempis.

Ceklek

Terdengar suara pintu terbuka dan menampilkan seorang pria dengan setelan kantorannya sambil membawa sebuah paper bag menghampiri Savian.

" Savian." Ucap Jimmy sambil menepuk pundak Savian. Membuat Savian mendongakkan wajahnya.

" Ini gue bawain lo sarapan, sana lo makan dulu." Ucap Jimmy sambil menaruh paper bag yang ia bawa yang ternyata berisi makanan itu di atas meja.

" Makasih Jim tapi gue belum laper." Jawab Savian yang masih setia menatap wajah pucat Aluna.

" Ck dari kemaren jawabannya belum laper mulu, sana paksain makan gue gak mau ya kalo sampe lo ikut-ikutan di rawat di rumah sakit juga gue yang repot nanti." Ucap Jimmy yang kesal dengan Savian yang susah sekali untuk di suruh makan. Sedangkan Savian hanya menghiraukan perkataan sahabatnya itu ia lebih memilih untuk menatap wajah Aluna dan menunggunya untuk bangun ia ingin menjadi orang pertama yang Aluna lihat saat ia sadar nanti.

" Gak usah diliatin terus Alunanya dia gak bakal ilang! Nih lo makan dulu seenggaknya beberapa sendok supaya perut lo tuh terisi." Ucap Jimmy sambil menyodorkan sebuah kotak nasi.

Savian menerimanya dengan rasa malas Savian memakan beberapa sendok makanan yang telah dibawakan oleh Jimmy.

" Savian lo boleh sedih tapi jangan sampe nyiksa diri lo sendiri. Liat badan lo makin kurus kantong mata lo juga udah item lo harus istirahat dan tenangin diri lo dulu jangan sampe stress kayak gini." Ucap Jimmy

ALUNA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang