Bab 6

9.9K 412 2
                                    

Aluna mulai membuka matanya ia mencoba menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya yang masuk ke matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aluna mulai membuka matanya ia mencoba menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya yang masuk ke matanya. Ia mencoba bangun dan menduduki dirinya serta menyandarkan kepalanya ia merasa kepalanya sangat pusing serta badannya yang begitu  lemas serta punggungnya terasa perih dan ngilu. Ia baru ingat kejadian semalam yang menyebabkannya seperti ini. Ia meraih ponselnya yang berada pada nakas tepat disampingnya untuk mengecek jam berapa sekarang ini.

" Jam 10!"

" Yaampun aku kan ada kelas pagi sekarang. " Ucapnya prustasi karena ia kesiangan untuk pergi kekampusnya.

Tiba-tiba ponselnya itu berdering menampilkan nama seorang pemuda tampan bergigi kelinci yang tak lain adalah sahabatnya Jevano

Drttt Drttt~~~

"Luna lo dimana? Lo gak masuk hari ini?"

" Iya Jev, aku gak masuk hari ini aku lagi kurang enak badan Jev."

" Lo sakit! Nanti gue kerumah lo ya tapi gue gak tau rumah lo dimana nanti shareloc aja ya oh ya nanti lo mau gue bawain apa obat, buah, atau__" belum selesai pemuda itu melanjutkan ucapannya Aluna terlebih dahulu memotongnya.

" Gak usah jev, aku cuman kurang enak badan aja. Kamu gak usah khawatir."

" Mana bisa Lun denger lo kayak gini aja gue langsung khawatir tau gak."

" Iya tau kok sahabatku ini emang paling perhatian banget sihh, sama sahabatnya aja perhatian banget apalagi sama pacar kamu nanti ya Jev." Ucap Aluna yang diikuti dengan kekehan dari gadis itu yang merasa gemas dengan sahabatnya yang begitu perhatian padanya.

" Yaudah kalo gitu gimana kalo lo aja yang jadi pacar gue biar perhatian gue cuman buat lo dan gak akan terbagi buat yang lain."

" Enak aja aku udah ada kak Gara ya." Ia lupa jika dirinya sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan Sagara.

" Ya putusin lah."

" Udah ya Jev aku tutup."

"  Ettss sebentar Lun."

" Pokoknya lo harus banyak makan istirahat yang cukup dan jangan lupa minum obat ok."

" Iya Jev, kamu juga jangan capek-capek ya. Aku tutup ya bye__". Ia mematikan sambungan telepon dari Jevano.

Tiba-tiba pintu terbuka menampakkan kakak iparnya serta bi Inah dengan tangannya yang membawa semangkuk bubur serta satu gelas air putih.

" Aluna kamu udah sadar sayang, gimana ada yang sakit atau kepalanya masih pusing." Ucap kakak iparnya yang duduk disamping Aluna.

" Cuman sedikit pusing aja kak."

" Kalo gitu non Luna makan dulu ya, habis itu minum obat biar pusingnya ilang."

ALUNA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang