kisah seorang gadis yang tak pernah diharapkan keberadaannya oleh keluarga, gadis yang harus merelakan kekasihnya untuk kakak kandungnya sendiri, serta ia harus rela menerima perjodohan dari seorang pria yang menikahinya hanya sekedar untuk balas de...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesuai janji Savian untuk membawa adiknya ke tempat sang ayah di makamkan. Saat ini Savian, Elvira, Aluna, serta Kevin tengah mengunjungi makam Adhitama.
Setelah dari rumah sakit tadi mereka tidak langsung pulang ke rumah. Karena Elvira merengek ingin langsung mengunjungi makam sang ayah.
" Yah, ini El." Ucap Elvira lirih sambil mengusap batu nisan sang ayah. Sedangkan Kevin ikut berjongkok di samping Elvira sambil mengusap punggung kecil milik Elvira.
Sedangkan Savian hanya menyimak percakapan mereka berdua.
Setelah selesai dengan aktivitas makan mereka, Savian langsung membawa Elvira yang terduduk di kursi roda untuk pergi ke kamarnya.
Sedangkan Aluna langsung beranjak membereskan meja makan dan mencuci piring. Ya rumah sebesar dan semewah ini tapi tidak ada satu orang pun pembantu membuat Aluna harus mengerjakan pekerjaan rumah seorang diri. Mungkin Savian sengaja melakukan nya agar Aluna kewalahan mengurus rumah sendiri.
Aluna yang telah selesai dengan kegiatannya hendak beranjak memasuki kamarnya. Tapi tiba-tiba saja di tahan oleh seseorang.
" Mas Vian? Ada apa?"
" Lo- lo tidur sama gue." Ucap Savian dingin tanpa menatap ke arah Aluna.
Apa Aluna tidak salah dengar suaminya itu mengajaknya tidur bersama.
" Hah?" Bodoh kenapa Aluna malah terlihat seperti orang yang budeg sih.
" Malam ini dan seterusnya lo tidur sama gue di kamar gue."