Bab 5

10.5K 409 7
                                    

Saat ini Aluna sedang berjalan tak tau arah dengan pandangan kosong serta gemericik hujan yang seolah mendukung kesedihannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Aluna sedang berjalan tak tau arah dengan pandangan kosong serta gemericik hujan yang seolah mendukung kesedihannya.

Ia menduduki tubuhnya di atas bangku taman. Pandangan nya masih kosong dengan mata yang terus mengeluarkan air mata yang bersatu dengan air hujan menutupi wajah cantiknya.

" Kenapa, kenapa semua ini terjadi pada ku aku mencintainya."

" Bagaimana bisa aku melihat pria yang aku cintai menikahi kakak kandungku sendiri." Teriak Aluna melampiaskan apa yang sedari tadi ia tahan dalam hatinya.

" Apa aku gak berhak untuk mendapatkan kebahagiaan. Seolah-olah kebahagiaan itu enggan mendekat kepada ku.
" Kalo harus jujur aku tak merelakan  pria yang aku cintai untuk kakak ku sendiri."

" Aku mencintainya." Lirih Aluna. Ia sudah lelah dengan semuanya rasa ia ingin mati saja dan bertemu dengan ibunya. Ia lelah dengan semua yang ada di dunia ini. Baginya tak ada yang memihaknya disini jadi untuk apa ia tetap hidup.

" Aluna!!" Teriak seseorang membuyarkan lamunannya. Itu adalah suara kekasihnya ralat mantan kekasihnya dan calon kakak iparnya.
" Lun" lirih Sagara menghampiri Aluna yang terduduk di bangku ia menduduki dirinya di samping gadis itu.

" Maaf"

" Maaf membuatmu menangis." Ucap Sagara lirih tapi gadis itu tidak menghiraukan ucapannya bahkan sepertinya gadis itu enggan untuk sekedar menatap ke arahnya. Ia mengerti dengan perasaan gadisnya itu.

" Lun aku minta maaf, aku harus terima perjodohan sialan itu."

" Maaf aku tak bisa menolaknya, tapi sampai kapanpun hati aku cuma milik kamu Aluna."

" Aku janji akan membuat gadis itu menderita." Ucapan Sagara itu membuat Aluna menatap kearahnya ia tidak terima dengan ucapan pria itu bagaimanapun gadis yang dimaksud pria itu adalah kakaknya sendiri ia menyayangi kakaknya itu.

" Jangan kak." Ucapan Aluna yang membuat sagara heran dengan pikiran gadisnya itu seharusnya ia setuju dengan ucapannya jika gadis itu menderita dan tak tahan untuk bersama dirinya dan memilih untuk melepaskan dirinya ia akan dengan mudah kembali bersama Aluna.

" Asal kakak tahu gadis yang akan dijodohkan dengamu itu kakak kandungku sendiri." Ucapan Aluna itu mengejutkan Sagara. Apa tadi gadis yang akan dijodohkan dengannya adalah kakak kandung kekasihnya sendiri. Tapi kenapa tadi Ayah gadis itu mengatakan bahwa gadisnya hanyalah seorang pembantu.

" Tapi kenapa tadi__" belum selesai Sagara melanjutkan ucapannya Aluna lebih dulu memotongnya.

" Mereka tidak pernah menganggapku sebagai bagian dari keluarganya. Karena itu setiap kakak nanyain tentang keluarga aku, aku gak menjawabnya. Setiap kakak mau jemput aku kerumah aku selalu menolaknya."

" Dan alasan kenapa aku ragu untuk ikut kakak malam ini karena aku takut jika bertemu dengan keluargaku. Aku juga takut kalo orangtua kakak bakal nanyain tentang keluarga aku."

ALUNA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang