Bab 21

7.9K 307 1
                                    

" El ayo makan dulu sedikit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" El ayo makan dulu sedikit."

" Gak mau kak. El gak mau makan."

Saat ini Aluna sedang berada di rumah sakit tempat Elvira dirawat. Semalam ia mendapat kabar bahwa adik iparnya itu telah siuman dari komanya. Setelah mendapat kabar itu, Aluna langsung pergi ke rumah sakit. Ia sempat memberi tahu Savian tapi pria itu bilang ia belum bisa menemui adiknya tadi malam karena masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Ya akhir-akhir ini Savian jarang pulang kerumah ia selalu menghabiskan waktunya di kantor pulang pun jika ada sesuatu yang ia perlukan dirumah lalu ia akan berangkat lagi kekantor.

" Kak, kak Savian gak kesini?" Tanya Elvira dengan wajah ditekuk.

" Nanti setelah urusannya di kantor selesai pasti kakak kamu kesini kok."

" Ck memang lebih penting pekerjaan apa daripada adik sendiri. Padahal aku kan baru sadar dari koma."

" Ck kakak macam apa coba yang kayak gitu."

" Udah-udah mungkin pekerjaan nya emang bener-bener gak bisa di tunda."

" Sekarang makan dulu ya, biar nanti bisa minum obat."

" Tapi aku gak laper kak, mulut aku juga pahit rasanya."

" Makan sedikit aja ya." Ucap Aluna lembut yang diangguki oleh Elvira. Aluna langsung menyuapi sedikit demi sedikit bubur kedalam mulut Elvira.

" Mm udah kak. Aku kenyang."

" Iya, ini minum dulu." Aluna menyodorkan sebuah gelas air putih. Lalu membantu Elvira untuk meminumnya.

" Minum obat dulu ya." Ucap Aluna yang diangguki oleh Elvira.

Brakk

Nampak presensi seseorang yang masuk dengan terburu-buru kedalam ruangan Elvira di rawat.

" Kak Savian!"

Savian langsung berlari ke arah Elvira dan menghamburkan pelukannya kepada adik kecilnya itu.

Savian tidak bisa membendung air matanya lagi. Ia sangat bersyukur Elvira adiknya dapat bangun kembali. Sekarang hanya Elvira keluarga satu - satunya yang ia miliki. Ia tidak mau kehilangan nya lagi.

" Kak Savian" ucap Elvira lembut ketika melihat punggung kakak prianya itu bergetar serta baju bagian bahunya itu terasa basah.

Sedangkan Aluna yang sedari tadi diam memehartikan interaksi sepasang adik kakak itu menatap mereka dengan haru. Ia melihat suaminya itu sangat menyayangi keluarga nya.Savian pria yang terlihat keras dan kejam itu sangat lunak jika berada didekat orang yang ia sayangi.

" Kakak nangis?" Tanya Elvira polos. Savian langsung menghapus air matanya. Ia mengurai pelukannya pada sang adik.

" Kamu baik-baik aja kan El, maafin kakak baru bisa liat kamu sekarang."

ALUNA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang