Bab 25

10.5K 372 17
                                    

Saat ini Jevano terlihat gusar bergerak mondar -mandir sambil sesekali melirik kearah pintu ruang IGD tempat Aluna mendapatkan tindakan medis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Jevano terlihat gusar bergerak mondar -mandir sambil sesekali melirik kearah pintu ruang IGD tempat Aluna mendapatkan tindakan medis. Namun pintu itu belum juga terbuka. Padahal sudah 30 menit ia menunggu. Ia juga tidak tahu harus menghubungi siapa karena ia tidak pernah tahu siapa keluarga Aluna.Saat ini ia sangat khawatir dengan keadaan Aluna. Ia sangat takut jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada Aluna.

" Arghhh kenapasih gue gak becus jagain Aluna." Jevano mengusap kasar wajahnya.

" Kenapa sih Lun lo itu terlalu baik kalo aja lo gak nolongin anak kecil itu pasti ini semua gak akan terjadi."

Cklek

Pintu ruangan Aluna terbuka tampak seorang dokter perempuan keluar dari ruangan tersebut. Melihatnya Jevano segera menghampiri dokter tersebut.

" Bagaimana dok keadaannya?" Tanya Jevano tak sabar.

" Maaf apakah anda suami pasien?" Tanya dokter perempuan tersebut pada Jevano.

Suami? Kenapa dokter ini malah menanyakan suami. - pikir Jevano.

" Y-ya saya suaminya dok." Jawab Jevano tanpa banyak pikir yang tentu saja ia berbohong soal itu.

" Baiklah, mari ikut saya. Saya akan menjelaskan keadaan istri bapak." Jevano mengikuti langkah dokter tersebut.

" Begini istri anda mengalami pendarahan tapi untung saja janin yang ada dikandungan ibu Aluna itu kuat__"

" Janin?" Tanya Jevano dengan wajah kebingungan dan juga terkejut.

Bagaimana bisa?

Ini gak mungkin! Pasti ada yang salah!

" Ah sepertinya bapak belum tahu tentang kehamilan istri anda ya."

" Begini pak saat ini ibu Aluna tengah mengandung. Usia kandungannya sudah 5 Minggu. Untung saja istri bapak tadi cepat di bawa kerumah sakit jika telat sedikit saja bapak dan istri bapak akan kehilangan calon bayi kalian." Ucap dokter tersebut sambil tersenyum sedangkan Jevano masih belum percaya dengan ini semua.

" Tapi pak dengan kejadian ini kandungan istri bapak sangat lemah. Pak Jevano harus lebih ekstra menjaga dan melindungi istri bapak dan kandungannya. Jangan sampai kejadian ini terulang kembali, jangan membuat sang ibu merasa stress dan kelelahan. Serta harus menjaga pola makan serta pastikan Vitamin dan gizinya tercukupi. Baik itu saja yang bisa saya jelaskan pak. Silahkan jika Pak Jevano ingin melihat keadaan bu Aluna."

" I-iya terimakasih dok." Jevano keluar dari ruangan dokter tersebut.

Saat ini kepalanya tengah dipenuhi oleh pertanyaan - pertanyaan. Dia harus menanyakan apa yang sebenarnya telah terjadi pada Aluna.

Cklek

Jevano membuka pintu ruangan Aluna. Mendapati Aluna yang tengah terbaring lemah. Ia berjalan mendekati Aluna. Mengusap lembut rambut Aluna, lalu meraih tangan mungil Aluna yang ia genggam dan sesekali mengecup punggung tangan Aluna. Meskipun saat ini di dalam hati ada sedikit rasa kecewa tapi rasa cintanya pada Aluna lebih besar. Ia tidak mau kehilangan Aluna.

ALUNA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang