Hola! Ada beberapa yang minta update selain jadwal Jumat-Sabtu-Minggu. Oke, gue kasih bonus wkwk. Mumpung ada waktu ygy😌
Happy reading✨
***
"Dasar anak nakalll!" seru Mama Deon lalu menabok lengan sang anak. "Kenapa bisa begitu?!"
"Ceritanya panjang, Ma. Aku sama Ivena duduk dulu bisa kan?" tanya Deon.
Mama Deon akhirnya mengangguk lalu mempersilakan mereka untuk masuk dan duduk di sofa.
Deon pun mulai menceritakan sejak Ivena diculik oleh Hartanti sampai hendak dibawa kabur ke luar negeri. Ia juga menceritakan kelanjutannya sampai saat pernikahan dadakan.
"Astaga!" kaget Mama Deon sambil mengelus dada, ia tak menyangka Mama Ivena yang bukan Mama kandung ternyata sampai berbuat sejauh itu.
"Maaf, ya, Ma. Jangan marah," cicit Deon, karena jujur saja sejak tadi ia takut dengan respon Mamanya.
Mama Deon berdiri lalu menarik Ivena untuk turut berdiri. "Oke, Mama nggak marah, tapi kamu bakal Mama hukum!"
"Hah?" bingung Deon.
"Malam ini dan seterusnya sampai resepsi bulan depan, Ivena tidur sama Mama! Kamu nggak boleh tidur sama Ivena!" tegas Mama Deon.
Deon sontak terbelalak, merasa tak terima, ia pun menarik tangan kanan Ivena, sedangkan tangan kiri Ivena masih ditarik Mama Deon.
"Ivena tidur sama aku!" seru Deon sambil menarik Ivena ke kanan.
"Nggak! Ivena tidur sama Mama! Dia menantu Mama!" balas Mama Deon sambil menarik Ivena ke kiri.
Ibu dan anak itu terus berdebat sambil menarik-narik tangan Ivena sampai Ivena pusing sendiri. Oh, astaga, ia harus apa?!
"Pokoknya mulai malam ini sampai resepsi, Ivena tidur sama Mama! Ini hukuman buat kamu karena nikah duluan tanpa ngabarin Mama! Titik nggak pakai koma!" tegas Mama Deon.
Setelahnya Mama Deon menarik Ivena pergi dari sana dengan tatapan sebal yang dilayangkan ke arah sang anak.
Deon tampak pasrah, ia tak mungkin melawan Mamanya. Akhirnya ia menyerah untuk berdebat memperebutkan Ivena.
"Sabar, cuma satu bulan kok," gumam Deon sambil mengelus dada.
Malam itu, Deon tidur di kamar yang berada di sebelah kamar Mamanya, tidur sendirian hanya dengan ditemani bantal guling untuk dipeluk.
***
Esok paginya, Deon mengulas senyum di meja makan. Ia memperhatikan Ivena yang sedang memasak bersama Mamanya sambil mengobrol dan sesekali tertawa.
Perasaan bahagia membuncah dalam diri Deon. Dulu Deon membayangkan apakah di masa depan akan menikah atau tidak, dan akhirnya ia menikah, tetapi dengan perempuan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Baru lulus SMA, imut pula, batin Deon lalu tertawa gemas.
Senyum Deon langsung luntur saat Mamanya menatapnya dengan sorot meledek. Ingin Deon menarik Ivena dari sana lalu membawa ke kamar agar bisa tiduran berdua. Namun, tentu saja tidak bisa, Mamanya kalau marah mengerikan.
"Sarapan matang!" ujar Mama Deon lalu meletakkan lauk di atas meja makan, begitu juga Ivena yang membantunya.
Deon tak bisa menahan senyumnya saat melihat Ivena mengambilkan nasi dan lauk untuknya. Sebelumnya memang sudah pernah, namun memikirkan status yang sudah berubah saat ini membuat perasaan bahagianya meningkat.
"Makasih, Yang," ujar Deon sambil mengulum senyum.
Ivena dan Mama Deon tampak kaget mendengar panggilan Deon yang berubah kepada Ivena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seducing The Hot Police (TAMAT)
Romance"Pak Polisi! Jomblo nggak?" Deon mengangkat alisnya, raut wajahnya menunjukkan kebingungan. "Kalau jomblo sama saya aja, yuk!" Deon terbelalak. Ia langsung berbalik dan meninggalkan Ivena. Dasar bocah sinting! "Pak Polisi! Kok kabur?! Tungguin saya...