Hola! Happy reading✨
***
Terjadi lagi. Deon tidak bisa tidur malam harinya dan terus terpikirkan tentang Ivena. Deon menghela napas, ia beranjak dari atas kasur lalu mengambil minum di dapur. Tiba di sana, lagi-lagi ia teringat dengan Ivena yang biasanya sedang memasak di dapur pada jam ini.
“Gue harus lupain dia, kita cuma orang asing,” gumam Deon.
Tidak mood sarapan, Deon pun langsung mandi dan berganti pakaian untuk berangkat kerja. Ia berharap bisa fokus saat bekerja.
Namun, sayangnya harapan Deon tidak terwujudkan. Sama seperti saat Ivena pergi, Deon terus terpikirkan, bahkan hingga jam makan siang juga malas makan.
“Pak Deon kenapa lagi? Kemarin kayaknya sangat bahagia, sekarang lesu,” heran salah satu rekan polisi Deon.
Deon tak menanggapi, memilih untuk lanjut makan meskipun terlihat ogah-ogahan.
“Pak Deon seperti cowok yang sedang putus cinta.”
Ucapan dari rekan polisi yang lain membuat Deon langsung menatap orang itu. Ia tampak kaget sampai berhenti mengunyah nasi.
“Wah, jadi benar? Sedang putus cinta, Pak?”
Deon langsung menggeleng. “Enggak, Pak. Menjalin hubungan romantis saja enggak,” jawabnya.
“Apa Pak Deon mau saya carikan cewek? Saya sedih melihat Pak Deon terus melajang di umur segini,” ujar rekan Deon itu, terdengar tulus.
Para polisi lain yang mendengarnya pun mengangguk setuju.
Deon mengulas senyum singkat. “Makasih tawarannya, Pak. Tapi nggak dulu.”
Setelahnya, Deon terlihat makin malas menjalani hari, seperti mayat hidup saja. Di saat ia masih di kantor polisi, ia melihat Pras melewatinya, dengan cepat ia pun langsung mengejar Pras.
“Pak Pras! Sebentar!” panggil Deon, karena agak teriak jadi memanggil dengan sopan.
Pras yang tampak buru-buru sambil membawa sebuah berkas pun menoleh ke arah Deon. “Apa?”
“Gue ... mau curhat,” ujar Deon.
“Entar aja di rumah gue, ini masih jam kerja,” sahut Pras, kemudian berlalu dari hadapan Deon.
Deon menghela napas, terlihat kembali lesu. Ia pun berjalan ke mejanya lalu menarik kursi dan beranjak duduk di sana. Sebenarnya ada apa dengan dirinya?
***
Malamnya, Deon benar-benar mengunjungi rumah Pras. Ia memarkirkan mobil di halaman rumah Pras lalu beranjak keluar dari mobil. Baru saja ia hendak masuk ke dalam rumah Pras, ia melihat sosok yang tak asing baru saja keluar dari rumah Dimas, lebih tepatnya sedang bertelepon dengan seseorang.
“Ivena!” panggil Deon dengan tampang kaget.
Deon pun buru-buru keluar dari halaman rumah Pras lalu berjalan menuju ke rumah Dimas.
“Iv! Lagi ngapain kamu di situ?” tanya Deon.
Ivena yang melihat sosok Deon juga sama kagetnya, namun ia hanya diam dan lanjut bicara dengan seseorang di telepon. Di saat Deon hendak berucap sesuatu, Ivena masuk ke dalam rumah Dimas lebih dulu.
Deon hendak mengejar Ivena dan turut masuk ke dalam rumah Dimas, tetapi Dimas muncul dari arah pintu lalu mencegatnya.
“Eh, Mas Deon. Mau ngapain?” tanya Dimas.
“Gue ... mau ketemu sama Ivena,” jawab Deon.
“Ivena? Kok lo bisa kenal sama anak dari rekan bisnis bokap gue?” heran Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seducing The Hot Police (TAMAT)
Romansa"Pak Polisi! Jomblo nggak?" Deon mengangkat alisnya, raut wajahnya menunjukkan kebingungan. "Kalau jomblo sama saya aja, yuk!" Deon terbelalak. Ia langsung berbalik dan meninggalkan Ivena. Dasar bocah sinting! "Pak Polisi! Kok kabur?! Tungguin saya...