Bab 32 - Ivena Cantik, Deon Nyosor

61.7K 3.5K 120
                                    

Happy reading😎

***

Ucapan Erik terus terngiang-ngiang di kepala Deon usai panggilan mereka berakhir. Deon terdiam, kalau Ivena bukan anak kandung orang tuanya yang sekarang lalu siapa orang tua kandung Ivena yang sebenarnya?

Deon memikirkan berbagai kemungkinan tentang Ivena dan orang tua kandungnya. Hingga lima belas menit berlalu, Deon menyerah dan memutuskan untuk mencari tahu nanti sambil menanti informasi lanjutan dari Erik.

Deon sungguh ingin mengetahui kebenaran tentang Ivena. Bagaimana pun juga, Ivena akan segera menjadi istrinya. Urusan istrinya tentu akan menjadi urusannya juga.

Deon berniat untuk mandi, namun ia membuka laci mejanya lalu membaca data orang tua Ivena yang sekarang dan juga data Ivena. Tidak ada yang aneh, tetapi ia yakin ada sesuatu dan bisa jadi sesuatu itu akan besar. Ia merasa sesuatu ini ditutup rapat-rapat dari luar hingga tak ada yang tahu.

Deon menghela napas. Ia kembali meletakkan kertas-kertas ke dalam laci meja, kemudian memasuki kamar mandi.

Usai mandi, Deon memasuki kamar Ivena, membuka pintu dengan perlahan. Ia tampak kaget saat melihat Ivena ketiduran, sepertinya Ivena juga baru selesai mandi.

Deon duduk di tepi kasur lalu mengelus pelan pipi Ivena. "Iv, bangun. Mau makan malam pakai apa?" tanyanya.

Namun, tak ada sahutan dari Ivena. Deon pun kembali membangunkan Ivena dan bertanya hal yang sama seperti tadi. Hanya ada respon gumaman dari Ivena dan mata gadis itu masih terpejam.

Deon mengambil tangan kiri Ivena lalu mengecup cincin pertunangan di sana. Saat ia menatap wajah Ivena, ia menelan ludah melihat bibir Ivena yang agak terbuka.

Menunduk, Deon lantas melumat bibir Ivena dengan gemas, kemudian ia nekat menyelusupkan lidahnya ke dalam mulut Ivena.

Ivena yang kaget langsung terbangun dan membuka mata lebar-lebar. Ia bergegas mendorong Deon hingga ciuman itu terlepas.

"K-kaget!" ujar Ivena yang wajahnya berangsur memerah malu.

"Kamu dibangunin diam aja sih, saya terpaksa pakai cara tadi," kata Deon. Alasannya saja terpaksa, padahal sedang curi-curi kesempatan.

Ivena beranjak duduk dan Deon membantunya. "Kan bisa bangunin pakai cara lain. Kaget banget saya tiba-tiba ada yang lembut, basah, kenyel, empuk masuk ke mulut!" ujarnya sambil mengingat-ingat lidah Deon.

Deon terkekeh lalu beranjak berdiri. "Ayo bantuin saya masak buat makan malam," ajaknya.

Ivena mengangguk patuh. Ia dan Deon lantas beranjak ke dapur untuk memasak menu makan malam bersama.

Selesai memasak, mereka duduk bersama di meja makan. Sambil makan, Deon tak berhenti menatap Ivena, kemudian tangannya terulur untuk mengelus cincin pertunangan di jari manis Ivena.

Ivena tampak kaget merasakan elusan tangan Deon. "Kenapa?" tanyanya yang berhenti mengunyah.

"Jangan dilepas ya kalau berangkat ke sekolah," kata Deon sambil menunjuk cincin yang Ivena kenakan.

Ivena mengangguk-angguk. "Nggak bakal saya lepas. Cincinnya bagus sih," ujarnya lalu menyengir.

"Gemesin banget kamu," kata Deon lalu memajukan wajah dan menggigit gemas hidung Ivena.

Ivena yang kaget langsung mundur. "Ih! Mas Deon!" serunya.

Deon tertawa lalu melanjutkan makannya dengan menatap Ivena. Ia menggigit bibirnya dengan gemas saat melihat Ivena makan dan tampak salah tingkah.

Seducing The Hot Police (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang