Happy reading! Vommentnya bestie😍
***
Ivena langsung mendorong dada Deon saat merasakan lidah Deon meminta akses masuk ke dalam mulutnya. Untungnya Deon sadar dan langsung memberi jarak, memutus ciuman mereka.
Ivena mundur satu langkah lalu menarik napas dalam-dalam. Ia mendongak, menatap Deon sekilas, kemudian menunduk malu.
"Uhm ... saya mau ke kamar, ya, Mas? Mau tidur," kata Ivena.
Setelah mengatakan itu, Ivena berjalan menuju ke kamarnya. Saat ia hendak menutup pintu, tiba-tiba saja ada Deon yang hendak masuk ke dalam kamarnya. Astaga, apakah Deon mau ikut tidur di sini bersamanya?!
"Walaupun tadi udah mine, tapi bobonya pisah," kata Ivena lalu mendorong Deon yang mau masuk ke kamarnya.
Deon terlihat kaget. "Tapi ..."
"Kan tadi udah diomongin sama Mamanya Mas Deon, nggak boleh terjadi pencoblosan. Entar kalau saya lagi tidur terus tiba-tiba dicoblos gimana?" tanya Ivena.
"Enggaklah! Saya nggak mungkin kayak gitu," kata Deon.
"Pokoknya nggak mau. Hari ini kita pisah kamar, ya? Oke?" ujar Ivena.
Deon langsung cemberut. "Ya udah! Terserah!"
Deon tampak mengambek lalu berjalan menjauh dari sana. Ivena yang melihatnya menggigit bibir dengan gemas. Anjir, gemoy banget om-om yang satu ini! Gue nggak kuat! batin Ivena menjerit.
Di saat Ivena hendak menutup pintu, Deon pun muncul lagi masih dengan muka ala orang ngambek.
"Saya lupa ngomong, besok saya mau fitting baju buat jadi groomsmen di acara nikahannya Dimas. Kamu kenal sama Dimas kan?" tanya Deon.
Ivena mengangguk-angguk. "Iya, tahu."
"Katanya ada satu bridesmaid yang nggak bisa ikut, intinya Dimas lagi butuh satu bridesmaid lagi. Kamu mau gantiin nggak?" tawar Deon. "Entar sama saya."
Ivena terdiam sejenak. "Acara nikahannya hari libur nggak?"
"Hari libur kok, Sabtu Minggu. Bisa ikut kan?" tanya Deon yang terdengar agak memaksa.
Ivena mengangguk. "Oke, saya mau deh," jawabnya. Kebetulan ia suka datang ke acara nikahan begitu, banyak makanan gratis.
"Besok ke butik buat fitting baju. Saya jemput kamu besok sepulang sekolah," ujar Deon.
"Siap!" kata Ivena dengan senyum lebarnya.
Deon tersenyum melihat Ivena. Ia ingin sekali kembali mencium Ivena, tetapi ditahannya. Ia pun akhirnya hanya mengangkat tangan untuk menepuk puncak kepala Ivena.
"Selamat tidur, jangan lupa cuci muka sama gosok gigi," ujar Deon lalu beranjak pergi dari depan kamar Ivena.
***
Seperti yang sudah dibicarakan sebelumnya, besoknya Deon menjemput Ivena di jam pulang sekolah gadis itu.
Deon memilih untuk menunggu di mobil sambil berbalas pesan dengan Dimas untuk mengabari Ivena yang bersedia menjadi bridesmaid.
Usai berbalas pesan, Deon mendongak. Tepat saat itulah ia melihat Ivena keluar dari gerbang sekolah. Ia mengulas senyum saat melihat Ivena tak sendirian, melainkan ada tiga cowok yang sempat ia suruh untuk berteman dengan Ivena.
Terlihat Ivena sedang mengobrol dengan Bagas, Aldi, dan Bimo. Deon tersenyum semakin lebar melihat raut wajah Ivena yang tampak cerah, bahkan Ivena sampai melambai pada tiga cowok lagi, sepertinya mereka sudah berteman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seducing The Hot Police (TAMAT)
Romansa"Pak Polisi! Jomblo nggak?" Deon mengangkat alisnya, raut wajahnya menunjukkan kebingungan. "Kalau jomblo sama saya aja, yuk!" Deon terbelalak. Ia langsung berbalik dan meninggalkan Ivena. Dasar bocah sinting! "Pak Polisi! Kok kabur?! Tungguin saya...