~5. Surprise

37 3 0
                                    

Assalamualaikum, selamat siang para readers setia pembaca TYTB 2😍😍

Siapa yang kangen sama kelanjutan dari cerita TYTB 2 ini?

Kalau gitu....

Selamat membaca^^

***

Aqila semakin kesal ketika suaminya terus menerus berbincang-bincang dengan wanita di kursi belakang. Tadi saja pria itu sama sekali bersikap acuh padanya. Tapi lihatlah sekarang, ia begitu akrab dengan wanita yang berpakaian ketat itu. Apakah Aksa sudah mulai bosan padanya? Hingga lelaki itu memilih wanita lain untuk diajak bicara.

Kedua mata Aksa sempat bertemu dengannya, namun tak lama pria itu kembali fokus dengan obrolan mereka.

Aqila berdecak kesal, ia merasa sangat diabaikan oleh suaminya sendiri.

Jeblag!

Aqila menutup pintu mobil dengan kencang setelah mereka sampai di pekarangan rumah. Sontak Aksa dan wanita tadi terlonjak kaget. Cepat-cepat Aksa melepaskan sabuk pengamannya hendak mengikuti Aqila.

"Bahaya," ucap Aksa yang terburu-buru keluar dari mobil diikuti oleh wanita tadi. Sedangkan wanita tadi hanya tersenyum tipis melihat tingkah kedua suami istri itu.

Aqila terdiam di ambang pintu saat melihat keadaan rumahnya yang sangat gelap dan sepi. Ia pun berjalan perlahan mencari saklar untuk menyalakan lampu sembari terus menerus memanggil anak-anaknya.

"Kean!"

"Zizi!"

"Tusha!"

"Kalian ada di dalam?!"

Cekrek! Duar!

Bersamaan dengan lampu menyala, suara ledakan itu mengejutkannya. Ia pun memejamkan mata. Tak lama ia mendengar suara-suara orang yang menyanyikan lagu ulang tahun. Ia membuka matanya, ternyata di rumahnya saat ini ramai. Ada sahabat, mamahnya, kedua orang tua Arrayan, Delvan, Aksa dan wanita yang tadi.

Ah! mengingat wanita itu membuat mood Aqila kembali hancur. Ia hanya menatap datar Aksa yang tersenyum padanya. Apa-apaan ini. Setelah selingkuh, suaminya itu masih terlihat seperti tidak terjadi apa-apa. Sangat tidak memiliki perasaan.

"Mamah ayo buat wish!" Aqila menunduk saat mendengar suara Natusha yang sudah memegang kue bolu.

Aqila pun mengangguk sembari mensejajarkan tubuhnya dengan Natusha, lalu meniup lilinnya.

"Selamat ulang tahun temanku!" heboh Aileen yang langsung menghambur ke pelukan Aqila hingga sang empu sedikit terhuyung ke belakang.

Lalu, Aqila terkekeh sembari membalas pelukan Aileen. Begitu juga dengan Thania dan yang lainnya satu persatu mengucapkan selamat ulang tahun pada Aqila.

Ia terbelalak saat melihat begitu banyak hidangan yang sudah siap di meja makan. Sejak pagi ia bersama dengan mamahnya, lalu siapa yang menyiapkan semuanya?

"Tidak perlu kaget, aku dan Thania yang menyiapkan semuanya," kata Aileen tiba-tiba dengan sombongnya.

Sontak Aqila pun menoleh, ia sedikit tidak percaya Aileen bisa memasak.

Aileen berdecak," Menyebalkan sekali wajahmu itu!"

"Padahal sejak tadi aku diam saja," elak Aqila.

"Wajah mu walaupun diam tetap menyebalkan," balas Aileen membuat Aqila kembali terkekeh kecil.

"Sudah- sudah jangan banyak bicara, ayo makan, lumayan gratis!" seru Arvin dengan tidak tahu malunya.

"Aduh!" ringis Arvin saat merasakan cubitan di pinggangnya dari Thania. Ia hanya memberikan cengiran tak berdosa pada sang kekasih yang sudah memberikannya pelototan.

Takdir yang tak berpihak 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang