~28. Aqila yang kecewa

54 1 0
                                    


“Pernikahan dilandasi dengan kepercayaan serta komitmen antara satu sama lain. Bagaimana jika pernikahan itu sendiri dinodai?
Lantas, apakah bertahan tidak akan menyakitiku lebih dalam lagi?”

~ Aqila Citrani ~

♡~♡




Selamat membaca ^^

***

“Apa maksudmu Sena?” tanya Aqila gemetar.

“Aku mengatakan yang sebenarnya,” jawab Sena berani.

“Jangan mengarang cerita!” sentak Aqila menatap tajam Sena dengan kedua matanya yang berkaca-kaca.

“Aku sama sekali tak mengarang!” balas Sena.

Lalu, Sena menunjukkan tespack pada Aqila membuat hati Aqila terasa sangat sakit.

“Dan aku ingin suamimu bertanggung jawab.”

Aqila perlahan menjauhi Sena. Wanita itu menghampiri sofa, lalu duduk dengan kaki yang sedikit gemetar. Aqila menangis. Ia tak percaya dengan apa yang baru ia dengar.

Sena hamil? Apakah anak Aksa? Jika benar, mengapa Aksa tak mengatakan apapun? Apakah Aksa selama ini memiliki hubungan terlarang dengan Sena dan membohonginya? Cukup lama Aqila menangis dan hal itu diperhatikan oleh Sena dengan perasaan campur aduk.

Bersamaan dengan itu, sosok Aksa masuk ke dalam ruangan. Pria itu terlihat kaget ketika melihat Sena dan Aqila yang berada dalam satu ruangan. Tidak! Lebih tepatnya, ia kaget melihat Aqila tengah menangis di sofa.

“Aqila?” Aksa menghampiri Aqila, namun belum sempat melangkah, pertanyaan Aqila membuatnya berhenti.

“Apakah kau membohongiku?” tanya Aqila tanpa menatap Aksa.

“Aqila aku-“

Aqila melempar tespack pada Aksa karena amarah menguasai dirinya.

Aksa sendiri mengernyit.

“Hubungan apa yang kau miliki bersama wanita itu?!” teriak Aqila sembari menatap sinis Sena.

Aksa masih terdiam sembari menatap lama tespack digenggamannya.

“Apakah malam itu kau tak pulang seharian karena bersama wanita ini?” tanya Aqila lirih sembari menunjuk Sena. Bahkan air mata Aqila tanpa diminta keluar begitu deras.

Hatinya sakit mengetahui fakta bahwa ada wanita lain di tengah-tengah pernikahannya. Lebih parahnya, wanita itu tengah hamil.

“Apakah aku melakukan kesalahan hingga kau berbuat demikian Aksa?” lirih Aqila.

Aksa menggenggam erat tespack itu dengan rahang yang mengetat. Lalu, pria itu mendongak dan saat itu juga ia melihat istrinya telah berlinang air mata. Aksa benci air mata itu. Tetapi, ia sendiri yang membuat Aqila mengeluarkan air mata itu karena pebuatannya.

“Maafkan aku,” ucap Aksa penuh penyesalan, namun Aqila membuang wajahnya ke arah lain merasa tak tahan dengan rasa sakit yang Aksa berikan untuknya.

“Kau adalah istri terbaik,” lanjut Aksa.

Aksa mendekat pada Aqila hendak meraih tangan Aqila, namun dengan cepat wanita itu melenggang pergi untuk menyelamatkan hatinya yang terasa sakit, walaupun sebenarnya mau ia pergi atau tidak pun rasa sakit itu tetap ada dan menyiksanya.

“Hallo ibu bos,” sapa Arvin ketika melihat Aqila yang berjalan terburu-buru sembari menangis.

“Mengapa dia menangis?” herannya kemudian membuka pintu ruangan Aksa hendak memberikan dokumen. Namun ia melihat sosok Sena di dalam dan ia mengira bahwa Aqila menangis karena cemburu melihat suaminya bersama dengan Sena.

Takdir yang tak berpihak 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang