~46. Perjalanan yang baru untuk Aqila

40 1 0
                                    

Assalamualaikum selamat pagi semuanya. Sebelum membaca, harap untuk divote terlebih dahulu yaaaaaaa 😊

Selamat membaca^^

***

Seorang wanita berambut panjang baru saja keluar dari tempat yang selama bertahun-tahun ia tinggali. Udara hari ini begitu segar, sangat cocok dengan suasana hati wanita itu hingga membuat senyumnya tak pernah pudar karena merasa bahagia.

Setelah sekian lama, akhirnya ia bisa menghirup udara bebas. Dia adalah Aqila. Seorang wanita yang dipenjara selama 10 tahun karena kasus pembunuhan.

Seharusnya masa tahanannya belum usai. Namun, karena selama dipenjara ia berperilaku baik. Maka, hukumannya dikurangi. Aqila sempat putus asa saat hakim menyatakan hukuman seumur hidup untuknya.

Ia tak mengkhawatirkan hidupnya, hanya saja ia mencemaskan anak-anaknya yang akan mendapat dampak dari semua kesalahannya di lingkungan sosial mereka. Tapi, ternyata Tuhan masih baik. Aqila masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan keluarganya lagi.

Aqila menaiki bus dan memutuskan untuk pulang, bertemu dengan keluarganya. Wanita itu kembali tersenyum ketika membayangkan wajah-wajah cantik dan tampan putra-putrinya yang pasti sudah bertumbuh dewasa.

Satu tetes air mata mengalir di pipinya karena perasaannya yang bercampur aduk. Bahagia dan sedih, namun cepat-cepat ia menghapusnya.

Aqila tak bisa menjelaskan betapa bahagianya ia hari ini. Yang jelas, ia sangat merindukan keluarganya. Aqila pun sama sekali tak pernah menghubungi keluarganya selama dirinya di penjara.

Alasannya, karena ia tidak ingin membuat keluarganya khawatir dan hari ini pun ia bebas tanpa memberitahu siapapun. Biarlah kebebasannya menjadi kejutan untuk mereka.

Setelah menempuh perjalanan selama hampir 2 jam, akhirnya Aqila sampai di depan rumah besar yang selama ini menaungi keluarga kecilnya. Lagi dan lagi air matanya kembali menetes. Tetapi, Aqila kembali menghapusnya. Kemudian menggantikan air mata tersebut dengan sebuah senyuman.

Perlahan ia membuka pagar rumah besar di hadapannya dengan perasaan senang bercampur sedih. Matanya menyusuri setiap penjuru halaman rumahnya. Sangat rapih dan indah karena ditumbuhi banyak bunga-bunga.

Ia yakin, pasti Natusha yang merubah halaman rumahnya menjadi seperti taman bunga. Sebab, Aqila tahu jika putrinya itu sangat menyukai bercocok tanam.

Ketika tengah melihat-lihat halaman rumah, tatapannya tak sengaja terpaku pada seorang gadis berambut panjang dengan rok selutut yang dipadu padankan dengan sweater sedang menanam bunga. Aqila pun menghampiri gadis tersebut karena merasa penasaran.

Siapa sebenarnya gadis manis itu?

Apakah putrinya?

"Natusha?" panggilan Aqila membuat gadis itu mendongak karena posisi gadis itu yang tengah berjongkok.

Sekrup yang ada di tangan gadis itu terjatuh. Raut wajahnya menandakan jika gadis itu tengah terkejut terhadap seseorang yang berdiri di hadapannya. Cepat-cepat gadis itu bangkit dari posisinya, menatap Aqila dengan air mata yang perlahan mengalir di pipinya. Tak lama gadis itu memeluk Aqila begitu erat.

"Mamah," lirihnya di dalam pelukan Aqila.

Aqila membalas pelukan putrinya tak kalah erat. Ternyata benar perasaannya, jika gadis ini adalah putrinya. Aqila pun ikut menitikkan air matanya. Begitu lama ia tak bertemu Natusha dan saat ia bertemu dengan putrinya, ternyata gadis itu sudah besar dan sangat cantik.

Aqila perlahan melepas pelukannya kemudian menangkup wajah putrinya.

"Cantik sekali," pujinya semakin membuat tangisan Natusha semakin pecah.

Takdir yang tak berpihak 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang