~21. Maria masuk rumah sakit

7 0 0
                                    

Assalamualaikum selamat pagi dan selamat beraktivitas:)

Jangan lupa untuk divote terlebih dahulu sebelum membaca yaaaaaaa 😊

Selamat membaca^^

***

Sena tak bisa fokus dengan pekerjaannya karena mengingat ucapan dari Darry tadi. Semua yang telah ia sembunyikan selama ini ternyata Darry sudah mengetahuinya. Sudah dipastikan lelaki itu akan mengungkapkannya kapan saja.

Sena tak percaya ini, ternyata Darry sangat berbahaya dari yang ia duga. Sena terlonjak kaget ketika mendengar suara pintu ruangannya terbuka dan dari ambang pintu ia melihat kehadiran Maria yang melempar senyum padanya.

“Hai Sena, apa kabarmu?” Maria menyapa dengan ceria.

Sontak Sena langsung bangkit dari kursinya dan menghampiri wanita itu.

“Baik tante,” jawab Sena seraya membalas senyuman Maria.

“Apa ada hal penting hingga tante kesini?” tanya Sena.

“Ah iya. Aku ingin mengajakmu jalan-jalan,” jawab Maria.

Sena mengernyit.

“Kau tenang saja, aku sudah membicarakan ini dengan Aksa dan dia mengizinkannya,” lanjut Maria seakan paham kekhawatiran dari Sena.

“D … dia tidak ikut?” tanya Sena penasaran.

“Tidak, hanya kita berdua.”
Sena pun mengangguk menyetujui walaupun dirinya berharap Aksa ikut bersama mereka.

***

Sudah dua jam waktu yang Sena habiskan bersama dengan Maria. Mereka benar-benar menghabiskan waktu bersama dengan makan di restoran mahal yang kata Maria sering dikunjungi oleh keluarga Sena dan keluarga Maria dulu. Satu fakta lagi yang baru ia ketahui bahwa ternyata Sena yang dulu sangat dekat dengan Maria.

“Dulu tante sangat berharap kalian itu berjodoh,” ucap Maria tiba-tiba yang diakhiri kekehan kecil membuat Sena tersedak makanannya.

“Kau baik-baik saja?” Maria menyodorkan gelas yang berisi jus ke hadapan Sena dan langsung diterima oleh Sena.

“Tapi, aku mendengar kabar bahwa kau dibawa ke Belanda oleh kedua orang tuamu.” Maria melanjutkan lagi ucapannya.

Sedangkan, Sena menyingkirkan makanannya dan gelas yang berisi jus yang diberikan Maria tadi sedikit menjauh. Lalu, fokus mendengarkan cerita Maria.

“Bahkan kau sudah memiliki seorang kekasih. Benarkah itu?” tanya Maria lagi sempat membuat Sena kebingungan.

“E … eumh tidak.” Sena tersenyum canggung.

“Oh benarkah itu? Artinya, kabar itu tidak benar?” Maria tertawa kecil karena merasa tak percaya.

Sena mengangguk sembari tersenyum tipis.

***

"Ambil apapun yang kau inginkan!" suruh Maria pada Sena yang sejak tadi hanya mengikutinya dari belakang. Lebih tepatnya, Sena melakukan semua itu karena terpaksa, padahal dalam hatinya ia sudah merutuk, merasa lelah berjalan kesana-kemari dari tadi.

"Tidak perlu tante," tolaknya hanya untuk menjaga imagenya.

Sebab, ia tidak tahu karakter Sena yang dulu jika bersama dengan Maria. Namun, ia bisa menyimpulkan bahwa Sena yang diceritakan Maria dan Darry, adalah tipe gadis yang lemah lembut dan tidak banyak tingkah.

Jadi, bukan hanya wajah saja yang harus mirip. Tetapi, sikap dan perilakunya juga harus mirip dengan gadis itu. Demi semua rencana yang sudah selama ini ia rancang.

Takdir yang tak berpihak 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang