~39. Permintaan Keanzo

36 0 2
                                    

Assalamualaikum selamat pagi semuanya dan selamat beraktivitas:)

Sebelum membaca divote lebih dulu ya dan jika ada koreksi dalam penulisannya bisa beritahu authornya di kolom komentar :-D

Selamat membaca^^

***

Aksa mengobrak- abrik seisi lemari mencari-cari perlengkapan kerjanya yang sejak tadi sulit ia temukan. Mulai dari jas yang cocok dengan kemejanya, kaus kaki serta dasi.

Lelah dengan semua itu, akhirnya Aksa memilih untuk duduk diatas ranjang sembari menatap semua seisi kamarnya yang berantakan karena ulahnya.

Lalu, matanya melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 07.30. Biasanya di jam seperti ini Aksa tengah sarapan karena semua perlengkapannya sudah disiapkan oleh Aqila.

Tetapi, beberapa hari belakangan ini jangankan menyiapkan pakaiannya sendiri untuk bangun pagi saja Aksa sulit hingga akhirnya selalu kesiangan dan melupakan sarapannya.

Aksa menopang kepalanya menggunakan tangan kanan dengan posisi wajah yang menyamping merasa lelah karena sekarang ia tidak bisa melakukan apapun tanpa adanya Aqila. Tak lama pria itu mendengar suara decakan seseorang hingga membuatnya mendongak.

Dan betapa terkejutnya ia saat melihat sosok Aqila yang terlihat tengah merapihkan semua pakaian yang berserakan karena ulahnya tadi.

“Jangan membuat semua isi lemari berantakan seperti ini atau pakaianmu yang sudah dicuci kotor lagi,” omel Aqila sembari mengambil satu persatu pakaian Aksa yang ada di lantai lalu kembali merapihkannya ke dalam lemari.

Tanpa sadar omelan Aqila membuat Aksa merasa senang hingga tersenyum.

“Jika kau mencari jas. Aku menggantungnya di lemari sebelah.” Aqila menunjuk lemari sebelah yang masih tertutup rapat.

Aksa pun mengangguk tanpa dilihat oleh Aqila dan menghampiri lemari yang Aqila maksud. Ternyata benar, semua jas-jasnya ada disana. Aksa pun mengambil jas berwarna silver dan memakainya.

“Dasi dan kaus kakimu ada di laci sana.” Aqila menunjuk laci kecil yang menyambung dengan meja rias.

Aksa pun mengangguk lagi, namun tatapannya tak lepas dari Aqila.

“Padahal sudah aku beritahu berkali-kali, tetapi ….”

Aqila tersadar dengan apa yang baru saja diucapkannya kemudian menutup pintu lemari di hadapannya dan hendak segera pergi. Namun, tangannya ditahan oleh Aksa.

“Bisa bantu aku pasangkan dasi ini?”

Aqila sempat berpikir beberapa saat. Namun, tak lama wanita itu mengambil alih dasi yang ada di tangan Aksa dan mulai memasangkannya.

Aqila merasa jika selama memasang dasi, Aksa terus saja menatapnya. Aqila yang merasa gugup pun memalingkan wajahnya, tetapi tatapannya terpaku pada surat cerai yang tergeletak dia atas kasur.

“Aku belum menandatanganinya,” ucap Aksa setelah mengikuti arah pandangan Aqila.

Aqila tak merespon dan hendak pergi setelah memasangkan dasi, namun suara Aksa membuatnya berhenti melangkah.

“Aku tidak ingin kita berpisah!”

***

Senyum Aqila merekah saat ia masuk ke dalam kamar putra kembarnya bersama dengan Natusha. Hari ini adalah hari ulang tahun putra kembarnya. Dan Aqila memutuskan untuk membuat kejutan untuk mereka.

Aqila pun meminta Natusha untuk membantunya memegang kue ulang tahun buatannya tadi sore, sedangkan dirinya berusaha membangunkan putra kembarnya.

Surprise!” seru Aqila dan Natusha bersamaan setelah Keanzo dan Keanzi membuka matanya.

Takdir yang tak berpihak 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang