~10. First love

25 1 0
                                    

Assalamualaikum, teman-teman semuanya. Maaf sebelumnya cerita TYTB 2 ini lama banget update soalnya aku kemarin-kemarin fokus selesaikan cerita Jazziel:)

Tapi, insyaallah aku bakal rajin up cerita TYTB 2 mulai sekarang. Jadi, jangan lupa untuk selalu stand bye baca, vote dan komen cerita ini sebanyak-banyaknya yaaaaaaa 😘

Kalian juga boleh share karya-karya aku ke teman-teman kalian yang suka baca wattpad, asalkan jangan plagiat cerita ini aja ya. Soalnya, semua karya-karya aku real hasil pemikiran aku, jadi aku gak terima kalau ada yang meniru karya-karya aku😊

Kayanya terlalu banyak basa basi ya hehe, maaf ya:)

Selamat membaca^^

***

Airon terdiam membeku ketika mendengar suara seorang wanita yang ia kenali. Kepalanya semakin menunduk bahkan ia menarik topi jaketnya agar wajahnya tak terlihat oleh wanita itu. Namun, di balik maskernya ia tersenyum senang, merasa tak menyangka jika hari ini dipertemukan kembali Dengan Aqila.

"Kau baik-baik saja?"

"Apa ada yang terluka atau perlu aku membawa mu ke rumah sakit?" tanyanya beruntun membuat hati Airon sedikit menghangat mendengar nada khawatir dari Aqila.

Karena terlalu senang Airon hanya mampu menggeleng sebagai jawaban.

"Tapi-" belum sempat Aqila melanjutkan ucapannya, Airon bergegas bangkit dan pergi begitu saja meninggalkan Aqila yang terbengong melihatnya.

"Ceroboh sekali aku ini," rutuk Aqila ketika mengingat betapa cerobohnya ia tadi yang sudah menabrak seorang pria. Namun, untung saja pria itu baik-baik saja dan tidak menuntut pada pihak yang berwajib. Jika pria itu tidak terima karena tertabrak olehnya maka tamatlah riwayatnya.

Berbeda dengan Aqila yang merasa khawatir, justru Airon merasa senang akan pertemuan mereka. Setelah Airon berada di sebrang jalan, lelaki itu menghentikan langkahnya, lalu membalikkan tubuhnya untuk kembali melihat Aqila sekali lagi.

Kali ini senyum lebarnya tak bisa ia tahan begitu melihat Aqila menggandeng tiga anak kecil. Wanita itu sekarang telah menjadi seorang ibu dan dalam pikirannya sekarang ia membayangkan jika anak-anak itu adalah anaknya dan Aqila istrinya.

Namun, dengan cepat ia menggeleng, bagaimana mungkin bisa ia berpikir seperti itu sedangkan Aqila sudah bersuami. Itu tidak mungkin terjadi karena ia yakin Aqila pun tidak akan bisa kembali lagi padanya.

"Pemikiran bodoh macam apa yang bersarang di otak ku ini?" tanyanya pada diri sendiri.

Sebelum melanjutkan langkahnya lagi, Airon menyempatkan untuk memperhatikan Aqila sekali lagi hingga wanita itu masuk ke dalam mobil. Setelah mobil Aqila menghilang, barulah ia pergi dari tempat itu.

Sembari menyusuri jalanan kota yang padat, senyum Airon tak pernah pudar di balik maskernya. Suara lembut milik Aqila mengalun begitu indah di telinganya seperti alunan musik merdu yang mengiringi langkahnya saat ini.

Airon tak percaya bisa bertemu lagi dengan Aqila setelah bertahun-tahun tak bertemu wanita itu. Perasaan senang menyergap hatinya hingga ia melupakan permasalahan hidupnya sekarang, hanya karena melihat sosok Aqila yang muncul di hadapannya, walaupun ia tidak bisa melihat jelas wajah Aqila saat berbicara padanya, namun suara wanita itu benar-benar menghipnotisnya.

Ini rencana Tuhan mempertemukannya lagi dengan Aqila. Mungkin denganpertemuannya dengan Aqila, Tuhan memberikannya kesempatan untuk menebus segala kesalahan yang telah ia lakukan di masa lalu. Dan jika itu benar, maka ia akan menebus kesalahan itu kali ini, ia bersungguh-sungguh.

Takdir yang tak berpihak 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang