. "Mas Bima sudah pulang kan?"
Uli mengangguk pada wanita di depannya. Salima, calon kakak ipar Uli datang di saat semua orang sudah berangkat dan hanya tinggal dirinya dengan Bima di rumah.
"Silahkan masuk."
Salima tidak sabar ingin bertemu calon tunangannya.
"Aku bangunkan du----"
"Biar aku saja." Salima menanyakan kamar Bima dan Uli memberitahu gadis itu, masalahnya sekarang Bima ada di kamarnya bagaimana cara Uli mengatakan pada Salima?
Dengan girang Salima naik ke kamar Bima, ia ingin membangunkan sendiri calon suaminya itu.
Dengan tatapannya Uli mengantar langkah Salima setelah beberapa saat ia juga menuju ke kamarnya.
Di ranjangnya Bima tidur lelap, Uli tidak tahu jam berapa kakaknya pulang dia juga tidak tahu pria itu masuk lewat mana.
Nanti saja dipikirkan, sekarang Uli perlu membangunkan pria itu karena Salima ingin bertemu.
"Mas." Uli tidak menyentuh laki-laki itu. "Mas bangun." ia memanggil Bima, saat tidak ada respons Uli menaikkan nada suaranya. "Mas Bima bangun, calon istrimu di sini."
Bima tidak membuka mata tapi senyumnya mengembang. "Jangan bercanda Uli." suara serak khas orang bangun tidur.
"Serius, buka mata dulu kalau mau lihat."
Baiklah, Bima menurut. Ia membuka mata dan melihat Uli.
"Sudah?"
"Eum." kini tak ada lagi senyum tapi wajahnya masih enak dilihat, sebelum pemberitahuan selanjutnya.
"Salima di bawah, ah... tidak dia di kamar Mas."
"Ouh."
Bima bangun, rautnya tak lagi sama seperti bangun tadi, sayang Uli tidak menilai ekspresi kakaknya.
"Bawakan aku handuk ya." selang sepuluh detik ketika langkahnya bergerak Bima menyadari ada sesuatu yang salah, lalu menarik napas dalam.
Dia sedang melakoni peran suami? Mimpi indahnya tidak sampai ke dunia nyata teryata.
"Aku ke kamarku dulu."
Uli perlu berbicara dengan kakaknya, tidak mungkin dia membiarkan Bima bertingkah seperti itu karena tidak ada alasan yang membenarkan sikap pria tersebut.
Setelah Bima keluar dari kamarnya Uli melihat ke ranjang lalu menarik napas dalam. Ini bukan kali pertama mereka berbagi selimut yang sama dan selama beberapa kali juga Uli tidak tahu bagaimana cara laki-laki itu menyelinap ke kamarnya.
Meski tidak ada celah di tubuhnya yang membuktikan bahwa Bima tidak melakukan apa-apa tetap sikap laki-laki itu salah, Uli akan menyelesaikannya sebelum kedua orang tua mereka tahu.
Nomor Raksa sedang tidak aktif dan Uli sedang tidak ada kegiatan di kampus tapi ia ingin keluar, di rumah saja bosan juga.
Aku tidak lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hasrat Yang Tertunda
Romansa(cerita lengkap di PDF. Harga 70k) "Kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini." Empat tahun pacaran akhirnya mereka harus putus dengan alasan yang terpaksa diterima Aisha. Yang lebih sadis adalah pria itu memutuskannya tepat satu hari sebelum hari ul...