Siapa yang nunggu cerita ini?
"Kamu berani bilang kangen tapi belum minta maaf."
"Untuk?"
"Ciuman sore itu."
"Perasaan aku sudah minta maaf coba diingat lagi."
Aisha mengerti modus yang seperti ini. "Jangan mempermainkan perasaan wanita."
"Sepertinya kita harus berkenalan lebih dekat lagi agar kamu tahu bedanya aku dengan mantanmu itu." lalu Nolan berdeham. "Aku anak semata wayang, orang tuaku sudah nagih cucu dan mantu."
Aisha terbatuk mendengar kata-kata yang tidak disaring, wajahnya merah padam harus mendengarkan kalimat seperti itu.
"Kalau kamu tidak keberatan aku mau memperkenalkanmu pada mereka."
"Ap---"
"Sebentar, mama meneleponku."
Dan Nolan tidak menjauh dari Aisha ia menjawab panggilan tersebut di hadapan gadis itu.
"Sebuah kebetulan, aku juga bersama calon mantu." Nolan melirik Aisha. "Oh Mama yang ke sini? Baik."
Senyum Nolan begitu sumringah setelah panggilan terputus pria itu memberitahu Aisha bawa orang tuanya juga berada di cafe ini.
"Tidak keberatan kan kenalan dengan mama papaku?"
Tentu saja Aisha shock, atas alasan apa laki-laki itu ingin mengenalkannya pada orang tua?
"Tidak akan dilamar dulu tapi kenalan."
"Nolan!"
Aisha tidak berani menoleh saat mendengar suara wanita, dia yakin itu adalah mama Nolan.
"Padahal mau santai aja ke sini eh taunya malah ada kamu."
"Ini?" mama tersenyum pada Aisha.
"Iya," jawab Nolan. "Yang setiap pagi, siang dan malam ditanyain terus. Namanya Aisha, cantik seperti orangnya."
Aisha heran kenapa dia harus merasa malu hanya karena bertemu dua orang ini pada setiap hari dia bertemu banyak orang tapi biasa saja, apakah karena ada itikad terselubung dari Nolan?
"Aisha Tante."
"Panggil Mama saja, mama Mira juga boleh. Ini papanya Nolan." mama menarik suaminya ke samping.
Aisha bersalaman dengan kedua orang tua Nolan setelah itu mereka duduk di meja yang sama.
"Karena baru kenalan boleh kan Mama tanya-tanya?"
Aisha melirik Nolan tentu saja pria itu peka. "Pertanyaannya jangan jauh-jauh dulu Ma, sebab baru PDKT."
Dan mama tertawa mendengar kalimat putranya. "Enggak kok." lalu menatap lembut pada gadis yang duduk di samping Nolan.
"Rumahnya jauh dari sini enggak?"
"Nggak Ma. Setengah jam kira-kira."
"Wah!" ekspresi mama langsung ceria dan heboh. "Tahu begini kita tadi main ke rumahnya saja."
Eh, Aisha tidak paham.
"Tapi nggak apa-apa, nanti sherlok aja. Mama sama Papa main ke sana, kenal orang tuamu biar lebih dekat dan cepat."
Maksudnya?
"Ini pertama kalinya Nolan ngenalin gadis, jadi bisa Mama pastikan kamu yang pertama."
Yang pertama apa? Perlukah Aisha mengatakan bahwa tidak ada hubungan apa-apa antara dirinya dengan anak laki-laki mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hasrat Yang Tertunda
Romance(cerita lengkap di PDF. Harga 70k) "Kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini." Empat tahun pacaran akhirnya mereka harus putus dengan alasan yang terpaksa diterima Aisha. Yang lebih sadis adalah pria itu memutuskannya tepat satu hari sebelum hari ul...