Ten

3.4K 695 50
                                    

Vote dulu sayang 😘

Happy reading

....

  Naka sudah menunggu berhari-hari hingga satu Minggu tidak juga memiliki kesempatan bicara dengan Aisha, menghubungi gadis itu juga tidak bisa karena Aisha menolak semua panggilan dan pesan darinya.

"Oke aku salah, aku kembali karena ingin minta maaf!" setengah memaksa Naka mencekal lengan Aisha. Ia sudah menunggu berapa saat lalu di rumah orang tua gadis itu.

Aisha berhasil menghindari pria itu belakangan ini sepertinya sekarang dia harus mendengar kata yang yang telah disusun layaknya proposal, oke mari kita lanjutkan.

"Sangkamu tidak meleset, menerima kontrak kerja sama karena tahu kamu yang memimpin."

Lanjutkan.

"Aku akui memilihnya dan melepaskanmu dulu adalah kesalahan yang besar."

Oke.

"Aku kembali untukmu apakah terdengar kurang ajar?"

"Kurasa anda tahu jawabannya." dengan tatapan dingin Aisha melihat cekalan Naka.

"Aisha," lirih Naka. "Aku minta maaf."

"Aku tidak marah." karena tidak ada niatan Naka melepaskan cakalan tangannya Aisha melepaskan sendiri. "Aku juga sudah memaafkanmu." tanggapan seperti ini kan yang ingin didengar oleh Naka? "Tapi bukan berarti aku melupakan perbuatanmu."

Kerongkongan Naka kering ludah yang ditelan tidak berasa.

"Antara kita sudah selesai, begitu yang anda katakan tujuh tahun yang lalu dan memang kita benar-benar telah selesai."

Aisha tidak ingin mengorek luka masa lalu tapi perlu memberitahu agar Naka tidak berasa bahwa dirinya adalah sosok spesial karena Aisha tidak melihat sisi itu lagi.

"Selama tujuh tahun ini aku punya kehidupan sendiri, aku juga memiliki orang-orang tulus di sekelilingku."

"Kamu tidak mengizinku---"

"Saat bersama anda aku tidak tahu jika aku wanita yang kedua sampai anda sendiri yang membuatku sadar bahwa aku bukanlah yang pertama. Lalu anda mengatakan bahwa harus kembali pada cinta pertama, artinya tidak ada kesalahan dalam hubungan kita tapi dengan alasan itu aku ditinggalkan."

Naka tertegun mengetahui Aisha masih mengingat dengan jelas kesakitan yang diberikannya.

"Anda pernah meninggalkanku aku juga sudah memaafkan. Aku pernah bodoh mencintai orang yang masih memiliki masa lalu sekarang aku tidak ingin lagi mengulang kesalahan itu."

Tidak jauh dari mereka Amran berdiri, tidak sengaja menguping karena laki-laki itu baru pulang.

"Aku menyesal dan ingin memperbaiki semuanya."

"Bukan retak yang bisa anda perbaiki, tapi hancur lebur dan kepingannya sudah kubuang." Aisha bicara dengan tenang ia menguatkan hatinya menghadapi masa lalu yang datang sekarang.

"Hidupku sudah tertata dengan baik tidak akan kubiarkan masa lalu masuk begitu saja."

Rasanya begitu sulit menerima penolakan Aisha padahal Naka belum berjuang untuk kembali mendapatkan hati gadis itu.

Hasrat Yang TertundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang