02

7.1K 501 81
                                    

🔞, slow nc

Motor itu berhenti di suatu apartemen minimalis dengan gaya modern, yang membuat dahi Jevian mengerut kebingungan, tapi buru-buru menepis bayang-bayang itu setelah Blaze menyuruhnya turun

Mereka menaiki lift, hening selama perjalanan. Jevian menahan nafas menunggu Blaze menekan tombol lift, kemudian menghela nafas lega ketika lantai 3 yang ditekannya

Blaze sudah melepas helmnya, menyisakan masker yang biasa digunakan para pembalap untuk menghalau asap kendaraan

Lagipula, Jevian sudah pernah melihat wajah itu beberapa kali, bila beruntung. Blaze tidak bersikap seolah menyembunyikan wajahnya, ia benar-benar hanya datang untuk balapan. Namun ia juga tidak selalu ada di antara kerumunan, Blaze seolah memiliki tempat tersendiri untuk bersembunyi, lalu kemudian muncul ketika sedang kebetulan ingin balapan

Bunyi pintu lift terbuka menyadarkan Jevian dari lamunannya, lantas mengekori Blaze menyusuri lorong dan sampai di kamar. Jevian mengontrol detak jantungnya selama itu. Masih bercampur kesal karena kekalahan, khawatir dan tentu takut

Blaze yang membukakan pintu, dan ia pula yang menutupnya. Lantas membiarkan Jevian menilai seisi ruangan apartemennya. Diam-diam ia tersenyum melihat lawannya menatap gugup penjuru kamarnya dengan jari yang sudah berusaha semaksimal mungkin untuk tidak bertaut dan disembunyikan di balik jaket hitamnya

Ia pun memilih melepas jaket dan menyimpan semua barang-barangnya, menyisakan kaus hitam lengan pendek. Kini atensi Jevian sepenuhnya jatuh kepadanya, melihat wajah sang Blaze sedekat ini membuatnya gugup! Blaze benar-benar sosok yang amat tampan, Jevian tidak berbohong dengan itu. Dan jawline sharp sang Blaze adalah hal pertama yang membuatnya terpesona, juga matanya, hidungnya, auranya, semuanya!

Sedangkan Blaze berjalan perlahan kearahnya yang sama sekali belum bergerak dari depan pintu, dan Jevian yang menyadarinya buru-buru memalingkan wajah ke segala penjuru, atap kamar itu tiba-tiba saja menjadi objek paling menarik yang pernah ada

"Jadi.. kau bisa melepas jaketmu" satu lengan berada di samping kepala Jevian, membuatnya merapatkan diri pada pintu yang ada, dan sialnya dada sang Blaze sangat amat dekat dengan tubuhnya

Tetapi Jevian melakukannya setelah berhasil sedikit menenangkan detak jantungnya, dan ia mulai berpikir untuk tidak akan lagi menantang sang Blaze meski neneknya akan hidup kembali karenanya

Blaze tersenyum puas Jevian menurutinya dan bergerak dengan gerakan gugup paling manis. LP adalah pembalap paling manis yang pernah dilawannya, mungkin dia lebih cocok membuka kelas seni daripada membalap di tengah malam

Blaze menarik pinggangnya, sampai tidak ada jarak tersisa di antara keduanya, lalu kembali menabrakan Jevian ke pintu belakangnya

Ia lantas tersenyum melihat Jevian menutup matanya takut-takut, juga mendengar suara degup jantung Jevian yang sepertinya masih berpikir sedang berpacu di sirkuit. Tersenyum miring terakhir sebelum mulai memajukan wajahnya demi mencicipi bibir merah merekah yang sedari tadi mengganggu konsentrasinya

Tapi Jevian menahan dadanya dengan segala kekuatan yang tersisa di tangannya

"I-it's my first time, be slowly.."

Dan Blaze benar-benar kehilangan sosok lawan yang tadi berbicara amat kasar padanya

"Of course sweetie, I'll do it"

Blaze benar-benar menciumnya amat pelan, amat detail sehingga Jevian bisa merasakan semua sensasi yang ia berikan, dan dengan mudah terekam

Mulai dari menempel, memanggut, menghisap. Ia menahan senyum ketika remasan di dadanya mengencang kala sengaja menghisap terlalu keras, reaksi yang diberikan Jevian bersamaan dengan sengatan-sengatan listrik yang menjalar ke seluruh tubuhnya seiring panggutan Blaze yang semakin basah. Kemudian Blaze melepaskan ciumannya, menjauhkan wajahnya demi melihat reaksi Jevian yang menunduk menghirup udara

Vessel Soft [Jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang