Vessel Soft [Jaywon]

27

Harley Anderson, putra Antony Anderson dan Lucy Clairia. Berharap dapat menjalani hidupnya bagai orang kebanyakan

Antony sejak ia lahir di dunia selalu menjadi ayah yang sibuk, yang bisa melupakan nama anaknya kapanpun dan kebingungan dengan umur anaknya setiap tahun

Lucy juga bukanlah sosok ibu yang baik, ia mengalami baby blues saat Harley lahir karena tak mendapat dukungan dari suaminya. Dan Harley tumbuh tanpa seorangpun yang menganggap kehadirannya, tanpa perhatian apapun dari kedua orang tuanya

Hingga Harley tumbuh menjadi pemuda nakal, pembuat onar, penindas dan pemberontak. Hanya untuk membuat Antony, Lucy atau siapapun peduli padanya, agar salah satu di antaranya datang ke sekolah, menunjukan kepeduliannya

Segala perlakuan Harley adalah teriakan minta tolong untuk diselamatkan dari gelapnya ruangan yang selalu mengurungnya

Tidak, tak ada satupun orang yang melarangnya ini-itu, tidak ada satupun orang yang mengekangnya, tak ada satupun orang yang akan memberikannya hukuman apabila berbuat salah

Namun Harley tetaplah terkurung dalam ruangan gelap tak kasat mata. Kebebasan yang menyesakan, mengikat dan menyakitkan

Lucy beberapa kali datang ke sekolah kala Harley berbuat salah, lantas menampar anaknya di tengah-tengah koridor, membiarkan anak-anak lain melihatnya. Namun Harley senang, senang karna ibunya marah karna perlakuannya, tak hanya menggerutu kemudian mengacuhkannya

Hingga saat Harley bertindak lebih parah, Antony menyerah, ia mengeluarkan Harley hari itu juga, mengusir Harley dari rumahnya, menempatkan apartemen di tengah kota sebagai gantinya. Membiarkan Harley melakukan apapun yang ia mau

Apartemen itu mewah, luas dengan banyak fasilitas bintang 5. Tapi itu semua tak dapat mengobati kesepiannya, pemandangan malam kota Seoul dari ketinggian tak cukup untuk menemani kesendiriannya, tidak cukup

Maka dari itu Harley akhirnya bergabung dengan Black Diamond, geng pembalap di sisi kota. Harley mengisi kesepiannya

Ia mendapat banyak teman, orang-orang yang senantiasa memuji dan menepuk pundaknya kala Harley memenangkan pertandingan. Yang akan bergurau sembari merangkul bahunya kasar, yang akan menawarkan makanan murahan dengan senyuman bodoh

Ia juga kemudian bertemu dengan Jayden, yang mengalahkannya setelah ia menjadi kepercayaan kelompoknya. Membuat segala pujian dan tepukan di pundak itu menghilang, berganti dengan gunjingan dan ledekan. Mereka tak lagi bergurau sembari merangkul bahunya kasar atau menawarkan makanan murahan dengan senyuman bodoh

Mereka membuangnya

Maka Harley mempunyai alasan yang kuat untuk mengejar Jayden hingga ke ujung dunia hanya untuk mengalahkannya dalam satu pertandingan. Mengejar kembali gurauan dengan rangkulan pundak yang dahulu senantiasa ia dapatkan

Namun seiring waktu berjalan, tujuannya berubah kala mengetahui latar belakang Jayden Cole Alexander, seorang anak tunggal, sama sepertinya, namun dengan orang tua yang begitu menyayanginya. Memiliki pekerjaan hebat yang dapat dibanggakan dan tak hanya bisa mengalahkannya dalam pertandingan di arena, namun juga pertandingan kehidupan

Hal itu menjadi obsesi, obsesi untuk membuat Jayden merasakan sengsara, merasakan apa yang ia rasakan selama ini, dengan kehilangan apapun yang berharga dalam hidupnya

Dan begitulah ia bertemu Jevian, pemuda dengan surai merah yang berani, salah satu orang terpenting di hidup Jayden. Dan ia menemukan Sean, orang yang lebih mudah untuk dipergunakan

Bahkan ketika rencananya telah gagal dan ia hampir tertangkap polisi apabila ia tak berhasil melarikan diri, keinginan untuk merebut Jevian dari Jayden masih sama besarnya