24

2.5K 216 56
                                    

Jalanan siang itu tak begitu ramai. Orang-orang sedang bekerja, anak-anak bersekolah, jalanan lenggang sejenak. Jayden melintasi jalan-jalan itu tanpa menekan klakson. Ia terburu menghubungkan ponselnya dengan gadget di mobil, menekan kontak Jevian, menelfonnya

"Ada apa sayang? Kau merindukanku secepat itu? Aku sedang menunggu hasil pendaftaran kuliah di rumah Jaziel" terdengar suara Jevian berbicara seperti sedang memakan sesuatu. Juga suara cekikikan tawa kecil, Jevian menggunakan jawaban Jayden waktu itu

"Jaziel, katakan sesuatu -Aku tidak sedang menculik tunanganmu Jayden, tidak perlu khawatir-"

"Tidak ada apa-apa, tapi jangan pulang ke rumah sebelum aku menjemputmu"

"Aku membawa motor"

"Akan kusuruh seseorang membawanya pulang nanti, kau pulang denganku. Aku akan menjemputmu nanti sore. Jika aku tidak datang, menginaplah di rumah Jaziel"

"Apa yang terjadi?"

"Rumah kita... sedang difogging. Banyak nyamuk akhir-akhir ini... Sudah ya, aku ada rapat sebentar lagi. Jaga dirimu"

Panggilan itu berakhir, Jayden memfokuskan dirinya pada setir mobil. Mobil itu berjalan lebih cepat

~~

"Aneh sekali" Jevian menyerit setelah panggilannya diputus "Tidak ada nyamuk di rumah"

Jaziel melirik "Jayden memang pria aneh. Hendrick sering mengatakannya"

Jevian membenarkan posisi tidurnya. Mereka sedang tengkurap di kasur dengan cemilan keripik kentang dan soda- milik Jaziel menjadi susu- kesukaan Jaziel, tuan rumah selalu menyetok makanan favoritnya

Terdapat laptop di depan mereka, menampilkan layar pengumuman pendaftaran yang akan dibuka beberapa menit lagi. Terkadang hasilnya dijadwalkan ulang untuk dipublikasi. Tahun ini begitu banyak calon mahasiswa yang mendaftar, lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya

Mereka menanti dengan tenang. Karna meskipun mereka gagal, mereka bisa kembali mencoba di banyak universitas lain, terkadang uang dapat berteriak lebih keras

"Kupikir begitu" Jevian memegangi kepalanya, memasang raut wajah panik "Bagaimana ini? Aku bertunangan dengan pria aneh!"

"Cocok untukmu" Jaziel menjawab santai. Kembali mengambil kentang gorengnya "Kau juga sama anehnya"

~~

Sesampainya di depan pintu rumah, Jayden mendorongnya kasar, nafasnya tersengal. Ia tertegun, hanya demi melihat sosok yang tak ia lihat selama 2 tahun ini

Ivy terlihat cantik, selalu cantik di matanya, sama seperti dulu. Rambut itu juga... tak pernah berubah, selalu mempesona

Sama sekali tak ada yang berubah, termasuk senyum manis yang selalu terlihat lembut dan terasa hangat. Tak ada satupun bagian yang tak Jayden kenali, termasuk wangi vanila dan bunga lili

Ivy datang dengan rok berwarna cerah dan cardigan manis sebagai atasan, ditambah aksesoris jepit rambut dan kalung -yang pernah Jayden belikan 3 tahun yang lalu

Tapi ini bukan saatnya melepas rindu atau mengakui ketersipuan, Jayden jelas mengetahui arah pembicaraan yang akan dibawa oleh mantan tunangannya

"Duduklah nak" Elden menepuk tempat di sampingnya

Lenggang sejenak sebelum Ivy membuka suaranya

"Ah, kudengar Jayden sudah mengambil alih perusahaan. Selamat, prince" Ivy tersenyum ke arahnya "Aku tau kau tidak menyukainya"

Tentu, Ivy tentu tau Jayden tidak menyukai bagaimana ia harus menggantikan ayahnya. Dahulu Jayden rajin sekali untuk mengeluh pada Ivy, sembari tertidur di pahanya sedang Ivy melukis di ruang lukisnya

Vessel Soft [Jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang