Epilog

3.8K 216 70
                                    

Pagi itu udara terasa hangat, cahaya matahari masuk menembus jendela dan sampai pada mata Sean yang terlelap nyaman

Sean mengerjap-ngerjap akan cahaya yang mengganggu tidurnya, lantas menatap ke sekitar ruangan dan tersenyum kala menemukan Samuel yang baru saja masuk ke kamar itu

"Aku memesan beberapa makanan ke mari, di sini tidak ada dapur" ia berjalan ke arah laci yang tak jauh dari tempat tidur, lantas mengambil satu set piama yang sering ia gunakan apabila harus menginap di sini

Samuel menyodorkannya pada Sean, lantas menuju jendela ketika piamanya telah diterima

Jendela itu dibuka, dibiarkan semilir anginnya masuk dan menambah pasokan udara

Sean mengenakan piamanya dalam diam, yang ternyata hanya mampu ia pakai separuhnya. Atasan piama bermodel kemeja itu memiliki ukuran yang lebih besar, yang bahkan bawahannya tak dapat Sean pakai

Jadi sesaat tubuh telanjangnya telah dilapisi piama, Sean menyingkap selimut dan beranjak dari tempat tidur

Ia ikut memandangi pemandangan pagi dari jendela yang mengarah langsung ke ramainya perkotaan saat itu

Sean menoleh pada yang lebih tua "Kau tidak ke kantor?"

Yang ditanyai menggeleng "Tidak di saat aku berkesempatan memperhatikan wajah cantik itu terlelap di pagi hari" Sean terkekeh mendengarnya

Samuel berbalik, meraih pinggang Sean dengan sebelah tangannya dan membawa yang lebih muda berjalan ke luar kamar "Kita harus makan"

Dan setelah belasan menit berlalu untuk menghabiskan sarapan bersama, suara mesin mobil terdengar masuk ke area arena

Samuel menghampiri sumber suara setelah membersihkan bekas makan mereka. Ia menyerit menyadari cerahnya sinar matahari pagi itu

Pintu mobil dibuka, dan sebelum Samuel sempat menyadari bahwa mobil yang masuk ke arenanya adalah milik Jayden, Jevian telah lebih dulu melemparkan pukulan tepat ke arah rahangnya hingga Samuel terhuyung ke samping

"Brengsek! Bajingan sialan! Bisa-bisanya kau meniduri kembaranku?!" Ia mencengkram kerah Samuel kuat

Jayden turun dari kursi pengemudi beberapa saat kemudian, tergesa memegangi Jevian agar melepas cengkramannya pada Samuel yang sudah mulai sulit bernafas

"Be calm, Honey. Kau bahkan tidur denganku saat pertama kali bertemu" Jayden mulai menjauhkan Jevian dari Samuel, membantu memvalidasi perlakuan sahabatnya

"Itu tidak berarti Javier juga boleh mengalaminya!"

Sean kemudian keluar dari dalam gedung, dengan segelas kopi hangat di tangan ia bersandar pada pinggiran pintu, menyaksikan keributan di pagi hari yang cerah ini sambil sesekali menyesap kopi miliknya

Karna memang tak ada yang bisa ia lakukan, Jevian pasti akan menghajar Samuel apapun yang terjadi, dan Sean bahkan tak bisa untuk melarangnya

Samuel juga nampak tak akan protes, ia hanya memegangi sudut bibirnya yang ternyata terluka, meski ia sudah menduga karna kekuatan Jevian sedari dulu memang tidak bisa diragukan

"Maaf untuk saudaramu, adik ipar" Samuel memasang seringaian jahilnya

Yang mana mampu membuat Jevian kembali mendidih, ia memberontak luar biasa dalam dekapan Jayden "SIAPA KAU MENYEBUTKU ADIK IPAR?! SIALANNN"






































~~





































































Vessel Soft [Jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang