23

2.5K 232 45
                                    

"Dari mana saja kau Jevian? Tidak membawa tas belanjaan apapun?" Jaziel bertanya ketika mereka memutuskan makan malam di restoran hotel, satu jam setelah mereka kembali berkumpul di kamar

"Aku pergi ke taman hiburan"

"Setidaknya kau membeli pernak-pernik" Jaziel mengedikan bahunya, kembali menyuap steak dari atas piring

"Kita pulang malam ini" dan Jaziel tersedak

"What the hell?!"

..

"Ingin mencoba membalap?" tanya Jevian di ujung pintu kamar Jaziel 1 tahun kemudian

Jaziel mendudukan diri dari yang semula berbaring "Apalagi kali ini?" Ia bertanya malas

"Kudengar ada sirkuit keren di dekat sini. Mau mencoba SIM-mu?"

..

"Tempat ini keren. Tapi bagaimana kau bisa menemukannya?" Tanya Jaziel ketika mereka duduk di tribun pinggir sirkuit

"Aku bosan, jadi berkeliling. Dan kutemukan tempat ini"

Jaziel memberikan tatapan menyelidik "Tapi tempat ini begitu tertutup. Bahkan terlihat seperti gudang bekas dari luar. Bagaimana mungkin kau menemukannya dengan ketidaksengajaan?"

"Yah.. aku menyelinap masuk"

"Masuk akal" dan Jaziel kembali menatap ke depan sedang Jevian memegangi dadanya yang tadi berdebar cukup kencang, hampir ketahuan

Jaziel sangat mengenal sosok Jevian, jadi bukanlah hal yang aneh jika Jevian melakukan hal-hal seperti itu. Namun mungkin... Jaziel tak cukup begitu mengenali sahabatnya

Jaziel kembali melirik ke arahnya, Jevian terkesiap kembali "Bagaimana jika kita mengajak Nathan lain waktu?"

"Haha, ide bagus" tawa canggung menjadi jawaban Jevian

..

Rencana Jevian sebenarnya belum selesai. Ia hanya perlu menunggu hingga kesempatan tersebut datang padanya

Kesempatan kembali bertemu dengan sosok yang ia nantikan sejak lama, yang sialnya sangat sulit untuk ditemui

Jevian tidak bisa dan tidak mau melakukan rencanannya secara terang-terangan. Ia memilih bersembunyi sebagai sutradara dari drama ini. Ia harus menanti daripada menunjukan diri

Membuat ilusi bahwa Jaydenlah yang mengejarnya di sini

Namun pada dasarnya, Jevianlah yang lebih dulu menandai kepemilikannya dalam diam, mengamati dari kejauhan bagaimana rencanannya berjalan. Singkatnya, Jevian bermain bersih

Setiap harinya di akhir pekan Jevian datang ke Vessel Soft, selama setahun lebih ini. 56 kali, dengan sabar Jevian menunggu, karna ia tau betapa sulitnya melupakan sesuatu, karna itu Jevian selalu mewarnai rambutnya saat hendak datang ke Vessel Soft. Hingga Samuel menjadikannya anggota inti karna selalu melihatnya setiap minggu, membalap, menunjukan potensi yang dicarinya. Jevian banyak dibawa bertanding dan ia tidak keberatan, hal itu membuatnya sejenak lupa akan kefrustasiannya menanti Jayden

Dan sialnya Jayden tidak datang setiap minggu. Walaupun datang, Jevian tak dapat menemuinya. Jayden tidak mudah untuk turun ke arena. Meski Jevian dekat dengan Samuel,  ia tidak bisa bertanya soal Jayden walau ia tau Samuel adalah sahabat Jayden. Sebuah koneksi yang sia-sia karna hal itu akan memunculkan banyak kecurigaan

Hingga hari itu tiba, hari di mana Jayden datang dan menerima tantangannya. Jevian telah mengirimkan banyak tawaran bertanding dengan harta yang tidak main-main. Tau Jayden tidak tertarik dengan taruhan sex atau virginity. Tetap ditolak. Namun malam itu, Jevian mencoba taruhan itu, taruhan sex dan virginity

Vessel Soft [Jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang