17

2.7K 275 23
                                    

Jevian dan Jaziel menjadi yang pertama sampai di sana, sebuah gudang gelap dan mungkin berdebu

Melangkah perlahan untuk masuk, lantai di sana sedikit becek meski Jevian tidak mengingat siang tadi turun hujan

Angin petang menjelang malam menerpa keduanya, menemani ketegangan dengan sedikit keraguan, tetapi tidak ada sedikitpun rasa takut di sana

Dan saat pintu besi berkarat itu dibuka, terdengar suara berdecit, sebelum sinar lampu terlihat menerpa pengelihatan mereka berdua

Hal pertama yang Jevian lihat adalah saudaranya, terduduk dengan tangan dan kaki yang terikat, menunduk, tampak sangat lemas

Dan kala Jevian hendak berlari ke arah Sean, seseorang muncul dari kegelapan, melangkah santai, mendekatinya hingga cahaya lampu juga menyindari wajahnya. Dan Jevian tidak perlu merasa terkejut mengetahui Harley pelakunya

Kali pertama mereka bertemu, Jevian hanya tau Harley memiliki masalah dengan Jayden, tapi ia tidak mengetahui Harley akan bertindak sejauh ini

Lantas Jevian bertingkah sesantai mungkin, berusaha mengalihkan pandangannya pada Sean yang menatapnya dengan mata berair

"What do you want Harley? Bukankah Jayden musuhmu? Kami tidak ada hubungannya dengan ini"

Harley terlihat tersenyum kecil, mengejek, memberitahu satu dunia betapa lucunya perkataan Jevian barusan

"Kau pikir apa hubunganmu dengannya?" Ia melangkah mendekat, berdiri tepat di depan Jevian, menatapnya nyalang

"I want you to be mine"

"No, that's not what you want" dan Jevian ikut maju, memandang tepat pada mata Harley, menantangnya mengatakan kebenaran

"Aku ingin ia merasakan arti kesepian, penderitaan, kehilangan... Maka dari itu aku akan memberimu sedikit penawaran"

Atmosfer di ruangan itu menjadi campur aduk saat ucapan Harley terasa amat dramatis dan santai di saat yang bersamaan

"Stay with me, go away from Jayden forever. You don't need to be my boyfriend, just be mine, seseorang yang tak lagi bisa Jayden dapatkan"

"Dan jika aku tidak mau?"

"Saudaramu bisa menggantikanmu, aku tidak keberatan" Harley mengedikan bahunya, menantang

"Aku penasaran..." Jevian mengitari ruangan itu pelan, menyapu sedikit debu yang tertinggal di salah satu kontainer dengan jarinya, meniupnya "Apa yang Jayden lakukan padamu hingga kau bertingkah sejauh ini"

Kemudian pandangannya jatuh kembali pada Harley, yang berdiri tepat di depan Sean

"Dia orang yang arogan, bajingan yang arogan, hanya karna ia selalu bisa mengalahkanku. Dan hidupnya... ia seolah bisa selalu menginjak-nginjak orang lain"

Jevian terkekeh mendengarnya "Apa yang lucu?" Sedang Harley bertanya dengan nada tersinggung

"Sepertinya aku harus mengganti pertanyaanku, apa yang telah melukaimu? Karna sungguh, itu semua hanya masalah milikmu sendiri. Kau seperti pecundang yang berusaha menyalahkan semua orang atas kesalahanmu"

Harley nampak menggertakan gigi, dan Jaziel mulai mengotak-atik ponselnya di belakang punggung. Sedang Jevian tidak berhenti, ia mengambil salah satu kursi lipat besi di sana, mendudukinya, bersandar, menatap Harley dengan tatapan meremehkan, mengangkat satu kaki di atas kaki satunya "Kupikir kau punya alasan bagus hingga menculik saudaraku, ternyata hanya masalah kekanak-kanakanmu? How embarrassing"

Dan dengan itu Harley ringan tangan mengambil bongkahan panjang kayu, berjalan cepat ke arah Jevian yang masih santai, atau berusaha untuk tetap terlihat santai sedang teriakan tertahan Sean terdengar sangat menyesakan saat melihat benda tumpul mengarah ke saudaranya

Vessel Soft [Jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang