05

4.3K 387 63
                                    

"He said to skipped question number 3 and 8"

"Terima kasih"

Jevian menghela nafas sedangkan Jayden tersenyum melihatnya

Setelah kejadian saling adu dominasi kemarin, Jevian akhirnya membiarkan Jayden melakukan apapun di sekolah ini

Meskipun menyebalkan, tapi Jevian sadar tidak akan bisa menghentikan Jayden begitu saja. Mungkin dengan menurutinya dan menghiraukan segala perilakunya akan membuat Jayden bosan pada akhirnya. Jayden terlihat menyukai orang yang melawan dan memberontak, dan Jevian adalah tipe pemberontak

Tapi Jayden selalu menyukai kucing penurut, dan Jevian tidak mengetahui hal itu

Kelas hening ketika Hendrick mengajar sampai dering panggilan ponsel terdengar. Seisi kelas menoleh ke arah suara itu berasal, bangku Jevian dan Jayden

"Sorry teacher, I have to pick up this call" Jayden menunjuk ponselnya, dan Hendrick mengangguk sebagai jawaban

Ia pun keluar kelas, sedikit kesal karna sekertaris ayahnya menelfon, biasanya bukan sesuatu yang menyenangkan

"Maaf menganggu waktumu Tuan Jayden-"

"Kau memang selalu mengganggu Claire"

"Tuan Elden memintamu datang ke kantor"

"Aku akan datang 4 jam lagi" Jayden memeriksa jam tangannya, masih ada 2 mata pelajaran lagi sebelum pulang

"Dia meminta saat ini juga"

"Ck, pak tua itu apa-apaan?!"

"Saya menunggu kehadiran tuan, terimakasih" dan panggilan itu berakhir

Jayden memejamkan matanya sejenak, ayahnya pasti sudah tau ia mengambil cuti dan akan memintanya untuk ke sekian kalinya mengambil alih perusahaan

"Pak tua itu benar-benar tidak tahan untuk liburan"

Ia berbalik cepat ke arah kelas "Hendrick aku harus per-"

Satu kelas melihat ke arahnya. Sial, Jayden melupakan sesuatu

"I mean, Mr. Hendrick. I gotta go, my little brother crying at home" presetan dengan alasan, Hendrick pasti akan mengerti keadaannya

Dan Jayden pergi setelah Hendrick mengangguk untuknya

"Cih, apa-apaan. Dia yang memintaku jadi mesin penerjemahnya tapi ia malah pergi di jam pertama" Jevian menggurutu

Kemudian menyadari sesuatu. "Apa yang baru saja kupikirkan?" Ia memukul kepalanya tiga kali

"Seharusnya kau bersyukur orang aneh itu pergi!"

~~

Jayden memasuki pintu kaca itu sembari menghela nafas jengah. Ia telah memasuki gedung ini untuk ke milyaran kali, bahkan sejak usianya 3 tahun

Satpam, bahkan para karyawan menyempatkan diri membungkukkan badan ke arahnya. Adalah hal biasa melihat anak bos mereka datang dengan wajah dingin dan terlihat sedikit kesal, tanpa sedikitpun membalas sapaan mereka

Tapi adalah hal yang baru melihat tuan muda mereka datang dengan seragam sekolah anak SMA. Meskipun mereka kerap memanggil anak bos mereka tuan muda, tapi mereka tentu tau Jayden adalah seorang pilot dan tentunya sudah lulus kuliah universitas ternama dan memiliki kepintaran yang luar biasa hingga bisa dengan cepat menjadi pilot di usia muda

Jayden tidak semuda itu, tapi ia terburu-buru naik menuju ruangan ayahnya hingga akhirnya menyadari sesuatu. Ia menghela nafas lelah sebelum membuka almamater, dasi dan membuka beberapa kancing kemejanya, melemparkan jas dan dasi seragam itu ke bangku di samping pintu. Sempat merapihkan rambutnya seadanya sebelum membuka pintu tinggi ruangan ayahnya

Vessel Soft [Jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang