28

4.5K 232 76
                                    

Tepat 3 hari setelah lamaran dadakan Jayden di dalam mobil sore itu, pernikahan keduanya benar-benar diadakan

Sebuah gedung besar ramai oleh mobil-mobil, dekorasi dan tamu-tamu yang berdatangan

Keduanya nampak tampan dengan jas hitam legam di atas altar, juga sentuhan bunga kecil di saku depan jas

Ketika proses pemberkatan telah selesai tepat saat Pendeta selesai menyatakan, dari barisan para hadirin Samuel berteriak dengan lantang "DO A FRENCH KISS!" kemudian apabila semua orang memperhatikan ke arahnya kala itu mereka akan melihat Hendrick yang sibuk membekap mulut temannya

"Ayolah, aku tau kau ingin melakukannya juga" Samuel berdecak, berusaha menyingkirkan tangan Hendrick dari sekitar wajahnya

"Aku tidak akan melakukannya, nampak seperti tidak berpendidikan" Hendrick menimpali, menjauhkan tangannya kala merasa Samuel tidak akan meneriakan hal konyol lagi

Samuel memutar bola matanya "Baiklah profesor"

Helbert, Evelyn, Elden dan Jessica juga tampil amat menawan (kali ini Evelyn sudah tak terlalu tidak menyukai Jayden). Mereka berdiri dalam barisan keluarga dengan jas dan gaun indah

Kini Jevian tengah berdiri di atas altar sedang Jayden turun untuk menghampiri teman-teman maskapainya

Jevian memperhatikan dari jauh, melihat Jayden yang nampak akrab dengan pramugari cantik tinggi semampai

Sampai Jayden menyadari untuk menghampiri istri atau suami kecilnya

"Mereka akan takut padamu jika kau terus menatap mereka begitu" Jayden berbisik di sebelah telinga Jevian, sembari satu tangannya merangkul halus pinggang empunya, kebiasaannya sedari dulu

"Ini pernikahanmu, kau pikir kenapa aku begitu?"

"Mereka teman kerjaku, ayolah" Jevian masih menolak menatap Jayden

"Aku gay"

"Kau pernah menyukai perempuan"

Jayden terdiam "Dan kau sangat mencintainya"

"Baiklah, aku akan berdiam diri di sini"

Banyak orang hadir, termasuk Jaziel, Hendrick, Nathan dan Samuel- yang sejak tadi celingukan seolah mencari sesuatu, atau seseorang dari banyaknya tamu yang datang

Acara sudah selesai, makan malam dan acara musikal yang mengisi sisa waktu

Hendrick menepuk pundaknya "Kau mencarinya bukan?"

"Tidak, aku mencari toilet" dan begitulah Samuel melenggang pergi dari tengah-tengah kerumunan

Samuel pergi ke samping gedung, di mana koridor gelap yang hanya bercahayakan lampu-lampu terang dari dalam gedung

Ia menyandarkan punggung ke tembok, sejenak menatap langit malam. Samuel meregangkan dasinya, menghebuskan nafas lelah soal harapannya

Bukankah seharusnya ia datang? Ini pernikahan saudaranya

Samuel sekali lagi menghebuskan nafasnya, lantas merogoh saku jasnya, mengeluarkan sebatang rokok dan pematiknya

Ia menyalakan rokok itu, membuat cahaya api menjadi penerangan di gelapnya malam. Lantas menghirupnya dalam-dalam, mendongkak ke atas kemudian menghembuskan asapnya

Langit malam itu terhiasi asap abu-abu rokok yang berliuk-liuk bagai air di atas udara

Samuel menundukan kepalanya sejenak, menatapi ujung sepatunya yang terkotori ampasnya. Diangkatnya kembali rokok itu, hendak dihisap. Namun tangan seseorang menggenggamnya, menghentikan gerakan itu, membuat Samuel menatap kearahnya

Vessel Soft [Jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang