16

2.8K 275 15
                                    

Finally dah nyampe konflik ini juga

Gelap, tak banyak yang bisa Sean jelaskan selain suara terbahak orang-orang di sekitarnya dan gelap. Tak banyak yang bisa Sean lakukan selain mencoba menenangkan diri sembari berusaha perlahan mengotak-ngatik tali yang mengikat tangannya

Matanya basah, Sean takut luar biasa sedang ia mencium bau menyengat alkohol dan asap pekat rokok

Suara terbahak mereka berhenti kala seseorang membuka pintu, dan berikutnya hanya suara langkah kaki seseorang mendekat yang dapat Sean dengar

Seketika cahaya menyerbu pengelihatannya, Sean hanya tersadar penutup matanya terlepas. Dan wajah seseorang menjadi hal pertama yang dilihatnya

Pria itu tersenyum simpul sebelum membuka kain yang menutupi mulut Sean, dan Sean tidak menunggu lama untuk berteriak kepada si pria "Apa yang kau inginkan dariku??!!"

"Aku tidak mengincar dirimu Javier, aku menginginkan saudaramu"

Hening, Sean terlalu terkejut untuk memberikan respon berikutnya. Sedang si pria tertawa kecil sembari mengeluarkan ponselnya "Kau akan membutuhkan sedikit bantuan"

~~

Siang yang mulai condong ke petang, Jevian masih mengerjakan pr sejarah dengan kopi ditemani Jaziel yang pasti memesan soda, namun kali ini terpaksa memilih milkshake

"Ahh, tinggalkan saja pr sialan itu Jevian. Ayo ke lapangan basket!" Jaziel menegakan diri setelah bersandar pada meja, tetapi Jevian tidak merespon apapun, ini ke 5 kalinya Jaziel mengeluh di beberapa menit terakhir

"Beberapa soal lagi, jadi berhentilah mengeluh atau tidak akan kuberikan jawabannya" suara decihan Jaziel bersamaan dengan berderingnya ponsel Jevian. Nomor tidak dikenal, tetapi Jevian langsung tau siapa yang menelfon

Maka ia mematikan setiap panggilan, tapi ponsel itu tak kunjung berhenti bergetar, orang itu tidak menyerah untuk terus membuat panggilan

Dan dengan segala kesabarannya Jevian menjawabnya kasar, ia jelas tau siapa yang menelfon "Papa, berhentilah mengangganggu. Jaziel sedang bersamaku, aku tidak akan pulang malam. Jadi berhenti menelfon la-"

"Jevian Malvyn Endrickson?" Atau tidak

"Jaziel kita pergi, sekarang!" Dengan terburu Jevian mengemasi alat tulisnya

Sedangkan di kursi Jaziel kebingungan "Ada apa?"

"Tidak ada waktu untuk menjelaskan, cepatlah"

Jevian sudah berjalan keluar ketika Jaziel berteriak "Tapi pancakenya belum datang!"

~~

Jalanan sore itu senggang, agak aneh sebenarnya karna ini jam pulang kerja, tapi Jayden tidak ingin pusing-pusing memikirkannya, setidaknya ia jadi lebih leluasa menyetir

Satu bulan ini Jevian resmi diblack list dari kunjungan rumahnya, sebuah kesepakatan dirinya dengan Helbert. Usai mendengar segala cerita tentang Jevian malam itu, Jayden setuju untuk membantu Helbert mengurus Jevian, dengan syarat diberi izin menjadi kekasih anaknya

Dengan kesepakatan itu Jayden hanya bisa menemui Jevian di arena, karna Jayden memberikan semua waktunya dengan Jevian untuk Sean. Dan dengan kesepakatan itu tak ada satu pekanpun Jayden lewati tanpa pergi ke Vessel Soft

Termasuk hari ini, Jayden memang pergi ke Vessel Soft sehabis pulang kerja, dengan jas dan mobil yang sama. Karna sekarang pergi ke Vessel Soft bukan lagi dengan tujuan untuk membalap, tapi hanya untuk bertemu Jevian

Hingga ponselnya berdering, Jayden melihat kontak Jevian tertera di sana, ia menghubungkannya dengan sistem mobil segera setelah mengangkat panggilannya

Vessel Soft [Jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang