09

3.5K 330 32
                                    

Sudah sangat larut dan tidak terdapat tanda-tanda Jevian akan pulang. Helbert tentu berusaha menelfon Jaziel karna anaknya sudah memblokir kontak itu sejak lama, namun Jaziel bahkan sama sekali tidak menjawab seperti biasanya

Jayden tidak lagi menunggu di halaman rumah karna angin dingin malam mulai menyusuri seluruh permukaan udara. Tapi ia tidak memutuskan untuk kembali, dan demi melihat Jayden terus menunggu, Helbert mengajaknya mengelilingi rumah

Evelyn masih memiliki sedikit dendam atas apa yang Jayden lakukan pada putranya, ia seharian tidak keluar dari kamar sejak Jayden datang ke sana

Helbert sudah menjelaskan semuanya, tentang Jayden adalah anak pengusaha yang memang tidak banyak orang tau namun sangat berpengaruh, yang pernah mereka temui dalam konferensi 3 tahun yang lalu di Inggris, salah satu kolega milik mereka

Mereka bahkan membawa Jevian pada saat itu, dan siapa yang menyangka hal ini akan terjadi 3 tahun kemudian. Itu adalah topik pembicaraan mereka pada awalnya, sebelum Helbert mengajaknya naik ke lantai 2, lantai tempat kamar Jevian berada

"Kita tidak bisa masuk, dia selalu menguncinya" (Helbert yang mengatakannya) Jayden melirik pada pintu kamar Jevian yang terlihat gelap dari luar

"Hahh, he always like that" ucap Helbert tiba-tiba, ia memandang pada puluhan foto anaknya yang terpajang di dinding lantai 2

Terdapat beragam foto, mulai dari foto-foto bayi Jevian, masa kecilnya dan ketika ia mulai remaja. Tapi perkembangan foto itu berhenti di sana saja, tidak ada foto Jevian saat ia mulai SMA

Jayden tersenyum melihat bagaimana wajah lucu Jevian berkembang seiring dengan usianya. Persis seperti Jevian yang sekarang ia kenal, mungkin hanya kurang senyuman manis dengan dimple itu saja, karena Jevian yang sekarang sangatlah garang padanya

"Dia dulu adalah anak yang manis, sebelum kami menghilangkan senyumannya" seolah membaca pikiran, Helbert berucap begitu saja, meninggalkan keheningan di antara keduanya

~~

Sedangkan Jevian akhirnya sampai di depan rumahnya setelah hampir berpikir untuk menginap di tempat Nathan. Namun ia tidak mau menambah resiko hukuman apabila tidak pulang

Ia memasuki rumah dengan kunci cadangan yang dibuatnya sendiri jaga-jaga ia kembali pulang selarut ini, lantas menaiki tangga untuk sampai ke kamarnya

Penampilannya tidak karuan, tas ransel digendong di sebelah pundak, kemeja kusut dengan beberapa kancing atas yang terbuka serta dasi yang menggantung lesu di sana. Aroma alkohol masih tercium kuat di pakaiannya dan pipinya merah luar biasa

Langkah Jevian terhenti melihat Jayden dan ayahnya sedang memandangi foto-foto dirinya yang terpajang di dinding depan pintu kamarnya. Mereka saling berpandangan sebelum Jevian menatap marah ke arah keduanya dan memilih melewati mereka cepat lantas membanting pintu kamar sekaligus menguncinya

Helbert dan Jayden berpandangan, sebelum salah satu dari mereka menghela nafas

Jayden kemudian memilih untuk pulang saja, Helbert sempat mengatakan permohonan maafnya sebelum Jayden masuk ke dalam mobil miliknya

Jalanan lenggang itu Jayden lewati, di pikirannya muncul banyak teori. Dan setelah melihat sikap Jevian tadi, Jayden merasa rencana halusnya tidak akan membuat Jevian jatuh padanya

Ia harus mengganti rencana

~~

Matahari bersinar terang ketika Hendrick membuka lebar tirai di kamarnya, menghasilkan erungan pelan dari pemuda yang masih tertidur nyaman di ranjang miliknya

"6:08, we have go to school now or we will be late" ucap Hendrick sembari merapikan dasinya

Jaziel tidak merespon, dan hal itu membuat Hendrick mengusakan hidungnya pada seluruh permukaan wajah hingga leher dan pundak Jaziel yang tidak tertutup selimut demi membangunkan empunya

Vessel Soft [Jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang