11

3.2K 316 34
                                    

Now playing "Only"- by LeeHi (plis ini penting banget soalnya chapter ini full permenn)

"Jaziel bisa saja mencariku"

Keduanya telah berada di mobil dengan tujuan pergi ke festival seni di suatu lapangan berumput di pinggir danau kecil

Jayden mengeluarkan ponselnya, menekan salah satu room chat dan menunjukannya pada Jevian "See?"

Isi obrolan Jayden dan Hendrick, guru fisika Jevian satu itu mengatakan Jaziel pulang bersamanya hari ini "Sebenarnya aku menjemputmu pulang karna merasa kasihan, ayahmu masih menyita motormu bukan?"

Jevian mengalihkan arah pandangnya ke jalanan di depan ketika bahkan mobil mereka berhenti karna lampu merah sedang menyala, dan Jayden yang melihat ekspresi kesal itu lagi terkekeh, apa Jevian tidak tau ketika ia terlihat kesal itu bahkan membuatnya terlihat imut

Sekarang ia tau mengapa Jovan begitu tergila-gila pada Jevian

"Aku hanya bercanda, lagi pula sudah menjadi salah-satu tujuanku untuk mengajakmu ke sana" mobil mereka bergerak lagi, membelah jalanan sore berlangit jingga, membiarkan Jevian tenggelam bersama matahari dalam keindahan jalanan sore beserta langitnya

"Kenapa kau ingin mengajakku?" ia berbalik, menghadap Jayden, menatapnya

Sedangkan Jayden tersenyum simpul terlebih dahulu "Ku dengar dari ayahmu kau menyukai seni"

"Aish, pak tua itu" ekspresi kesal itu kembali terlihat, dan Jayden kembali mengulum senyum dalam diam melihatnya

"Sudah sebanyak apa ia berbicara tentangku?" Jevian kembali penasaran

"Tidak banyak, dia hanya berbicara tentang apa yang kau suka dan apa yang tidak kau suka" Jayden tersenyum

"Ck, dia bahkan tidak pernah bertanya"

Jayden menatapnya dengan tatapan sendu, memarkirkan mobilnya sebelum membuka kunci pintu mobil untuk Jevian membukanya

Lapangan berumput yang biasanya orang-orang gunakan untuk piknik di akhir pekan kini terlihat penuh dengan tenda-tenda putih yang berjejeran, membuat lukisan atau apapun yang berwarna di dalamnya terlihat sangat mencolok, dan itu tentu menarik penuh atensi Jevian untuk menatapnya dengan tatapan berbinar

Jevian memperhatikan satu-persatu karya-karya mahasiswa bahkan seniman di setiap tendanya, berjalan mengelilingi lapangan, dan Jayden memperhatikan Jevian yang terlihat lebih menarik dibandingkan karya-karya indah di depan sana baginya

Jevian nampak sangat menikmati, tak peduli para mahasiswa kesenian melihat ke arahnya sedikit tegang dengan pria berseragam pilot yang menemaninya melihat-lihat pajangan seni sore ini

Hingga ia berhenti di tempat kerajinan tanah liat yang menyediakan alat pemutar tanah liatnya di tempat. Jevian nampak memperhatikan dalam diam, tapi tidak sepatah katapun yang keluar dari mulutnya, hingga Jayden yang lebih dulu membuka mulutnya "Kau bisa mencobanya jika mau"

Tapi Jevian menggelengkan kepalanya, lantas kembali berjalan perlahan "Mungkin lain kali"

Raut wajahnya nampak murung beberapa saat, Jayden bahkan tidak sempat untuk memikirkan alasannya setelah Jevian kembali bersemangat seolah tidak terjadi apa-apa

Kembali mengelilingi pameran seni dengan wajah yang berseri-seri, satu dua kali berhenti akibat terlalu terkesima, kemudian nampak lebih terpukau dengan bola-bola gelembung yang terbawa angin hingga sampai ke arahnya

Ternyata, masih banyak anak-anak yang bermain di lapangan itu saat sore hari. Sebuah rutinitas selepas makan dan tidur siang, ditemani ibu-ibu mereka yang mengawasi dari jauh sambil menatap mereka lembut, suatu rutinitas yang tak pernah Jevian lalui

Vessel Soft [Jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang