25

2.6K 234 23
                                    

Seharusnya Jayden tau jika Ivy tidak mungkin berhenti setelah mendapatkan penolakan dari keluarganya. Karna 3 hari kemudian, Ivy masih terus mengganggu dirinya

Sore itu Jevian baru saja keluar dari toko buku, ia harus banyak-banyak membaca untuk kuliah bisnisnya. Meski Jevian belum mengonfirmasi bahwa ia telah mengambil fakultas itu, tapi universitas telah menerimanya

Matahari belum terbenam sepenuhnya saat Jevian keluar, langit berwarna jingga dengan awan-awan yang mulai terlihat seperti permen kapas berperisa jeruk. Jevian memegang beberapa buku di tangannya, langkah kakinya terhenti kala ia melihat seorang perempuan berdiri beberapa langkah dari tempatnya berdiri, bersidekap dada, menatapnya menilai. Perempuan itu memakai button up dress dengan rambut merahnya yang digerai sampai ke perut

Jevian tidak bisa tidak mengenalnya. Perempuan itu tampak familiar, meski hanya sekali Jevian melihatnya selama 2 tahun ini. Penampilan perempuan itu tak banyak berubah setelah 2 tahun atau ia memang sengaja kembali berpakaian seperti saat itu

Dan meskpun Jevian tau perempuan itu datang untuk menemuinya, Jevian melewatinya begitu saja, seolah ia tak pernah mengenalnya. Menjadikan beberapa saat yang lalu ketika ia berhenti sejenak adalah karna terpesona oleh pesona si wanita

"Kau- tunangan Jayden bukan?" Jevian tak berhenti kala perempuan itu berbicara padanya. Tapi ia harus berhenti kala perempuan itu mencekal tangannya "Kita harus bicara"

Dan begitulah Jevian berakhir terduduk di suatu kafe dekat toko bukunya tadi, dengan secangkir kopi panas di atas meja, dan perempuan itu dihadapannya

"Apa yang harus kita bicarakan? Aku sama sekali tidak mengenalmu" 

Wanita itu tersenyum, mengulurkan tangannya "Maka daripada itu kita harus berkenalan. Ivy Catreena Lousian, mantan tunangan Jayden Cole Alexander"

Jevian terkekeh "Sepertinya kau begitu bangga menjadi mantan tunangannya" menjabat tangan itu "Jevian Malvyn Endrickson, tunangan Jayden Cole Alexander saat ini"

"Sepertinya kau begitu bangga menjadi cinta keduanya, begitu bangga menikmati bekas milikku"

"Tentu, aku berusaha keras untuk merebutnya darimu, menunggu selama 2 tahun hingga ia datang padaku. Ponselmu cukup sulit untuk dibobol"

Ivy tampak sangat terkejut kala Jevian mengatakannya, ia berdiri dari tempatnya, menunjuk wajah Jevian kasar "KAU-" ia menunjuk wajah Jevian, kemudian menyadari suaranya telah menarik perhatian pengunjung lain, kembali mendudukan diri "Kau yang mengirim pesan itu?!"

Jevian mengedikan bahunya "Terima kasih sudah memberikan bekasmu, juga terima kasih untuk kopinya" dan ia melenggang pergi dari sana, meninggalkan Ivy yang terlihat berusaha keras menahan amarahnya, mukanya merah padam, tangannya meremas baju yang tengah dikenakannya

Kemudian meraih ponselnya, menelfon seseorang "Kita ganti rencana" 

~~

Jevian datang ke rumah 1 jam kemudian, dengan sweater krem dan  celana jeans yang digunakannya sejak keluar 4 jam yang lalu

Jayden sudah berada di rumah, sedang memasak, masih menggunakan kemeja kerjanya berlapis arpon, tengah memotong sayuran

Jevian meletakan bukunya di meja pantry, tepat menghadap Jayden yang tengah fokus memasak, ia meletakan dagu di antara tangan yang terlipat di atas meja "Memasak kari?"

Jayden melirik sebentar, mengagguk, tak tahan akhirnya mengusak rambut yang lebih muda, membuat raut cemberut di wajah empunya

"Rambutku akan berbau seperti wortel" eluhnya, Jevian mengusap kembali rambutnya. Jayden hanya tersenyum melihatnya

Vessel Soft [Jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang