Senin.
*** 06.15 ***
Jisoo pov
~tok..tok..tok~
Terdengar sudah beberapa kali Bunda mengetuk pintu kamarku, menyuruhku untuk segera bersiap berangkat ke sekolah, tapi rasanya kasur nyamanku ini masih enggan aku tinggalkan.
Hingga akhirnya suara Bariton menggantikan suara lembut Bunda yang aku yakini itu adalah suara Ayahku.
"Jisoo!" panggil ayah dari balik pintu kamar, seketika aku langsung membuka mata dan menyibakan selimut yang menutupi seluruh badanku.
"Huuuuahhh.. iya Ayah, ini udah bangun" jawabku setengah menguap dan sedikit berteriak agar suaranya terdengar sampai luar kamar.
Aku terduduk di kasur sambil mengucek kedua mataku, dengan tak bersemangat aku melangkahkan kaki ke arah kamar mandi. Beberapa kali aku menghentakan kaki tanda kesal.
"Kenapa hari senin datangnya cepet banget sih" geramku sambil berjalan ke arah kamar mandi.
Tak butuh waktu lama untuk aku mandi, aku segera mengenakan seragam yang telah Bunda siapkan sebelumnya.
Setelah berkaca dan merapikan rambut hitam sebahu yang ku biarkan tergerai, ku semprotkan parfum kepergelangan tangan dan belakang leherku.
Aku memastikan kembali wajah paripurnaku yang terlihat bersinar segar di pantulan cermin.
Meraih tas sekolah dan hoodie hitam yang tergantung, kemudian melangkah ke luar kamar menuruni anak tangga menuju ruang makan untuk sarapan.
Terlihat orang tua ku sudah duduk di meja makan, Ayah di kursi utama sedang asyik menyesap kopi paginya, Sedangkan bunda di samping kanannya.
Tercium dari aromanya sepertinya menu sarapan hari ini adalah Nasi goreng kimchi, terbayang di benakku sepiring nasi goreng yang masih hangat dengan di tambahkan telur mata sapi di atasnya, seketika perutku langsung berbunyi pertanda meminta di isi.
"Selamat pagi Ayah, selamat pagi Bunda" sapaku ramah sambil mencium pipi kanan Ayah dan kiri bundaku, Kemudian Kutarik kursi di samping kiri Ayah. Ayah hanya meliriku sekilas.
"Udah lupa ya caranya bangun pagi" sindir Ayah setelah menyesap kopinya sambil membaca berita lewat ponsel di tangan kanannya, aku hanya tersenyum memunjukan deretan gigi putihku dan mengabaikan sindirannya, karena aku tahu Ayah hanya bercanda.
"Selamat pagi juga sayang" ucap ibuku lembut sambil menuangkan nasi goreng dan memberikannya padaku, aku balas dengan senyuman super manis.
"Jangan sok manis gitu deh" sindir Ayah kembali sambil meletakan ponselnya bersiap untuk mulai makan.
"Apa sih, Yah. Pagi-pagi udah ngajak ribut aja. Heran deh" jawabku sebal menanggapi sendiran Ayah, Bunda yang sudah paham dengan tingkah suami dan anaknya itu hanya tersenyum dan melanjutkan menuangkan nasi goreng untuk Ayah.
Aku mulai menyuapkan satu sendok nasi goreng buatan Bunda dan tidak perlu di ragukan rasanya tentu sangat lezat, Bundaku memang sangat ahli dalam memanjakan lidah keluarganya.
Kami bertiga makan sambil berbincang ringan mengenai kegiatan ku di sekolah. Kulihat Ayah juga pagi ini sudah rapi dengan setelan kemeja dan jas yang tersampir di belakang kursinya.
Ayah saat ini bekerja di salah satu Bank Korea KB financial grup menjabat sebagai General Manager Departemen Investment Banking.
Maka tak heran kalau sejak kecil aku sudah di ajarkan bagaimana cara mengelola keuanganku dengan baik, membuka rekening investasi atas namaku sendiri dan sudah mulai berinvestasi di usia mudaku ini, ya walaupun dari menyisihkan uang saku dan beberapa hasil dari turnamen futsal dan game yang aku ikuti, hehe.
![](https://img.wattpad.com/cover/322364018-288-k786250.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
♡ Typa Girl ♡ • [JENSOO] •
FanficCinta pertama anak SMA & Dokter Spesialis Tulang