Cerita ini semua dari sudut pandang Jisoo yaa..Di part awal hanya sekedar pengenalan tokoh saja.
Cerita ini di awali saat Jisoo duduk di bangku kelas
1 SMA .*** 12.35 ***
Ini jam istirahat, tapi aku malah terlihat sibuk karena sedang mendapat tugas tambahan untuk menggambar peta negara Korea selatan lengkap dengan seluruh kota besar yang ada.
Aku benar-benar tidak menyukai ini apalagi menggambar, aku lebih suka basah penuh keringat di lapangan saat jam pelajaran olahraga, dari pada harus duduk manis diam sambil memandang buku yang aku sudah cerna di luar kepala.
Aku memangku pipi kiri dengan tangan kiriku dengan tangan kanan memegang pensil membuat coretan di kertas gambar, hingga tiba-tiba Seulgi masuk ke kelas dan menggangguku.
"Hei Ji, kamu masih ngerjain tugas itu, emang enggak bosen? Mendingan kita main aja" ucap Seulgi mengganggu konsentrasi dan membuatku menghentikan aktifitas tangan kananku.
"Kamu bilang apa? Kalau aja aku enggak bolos buat nganter kamu beli sepatu futsal, aku enggak akan begini" gerutuku kesal pada Seulgi, tetapi Seulgi malah tertawa.
"Ahahaha, lagian salah siapa kamu kurang lihai ngelompatin pagar sekolah, jadinya kamu ketangkep kan sama guru piket, kamu seharusnya pake celana dari pada rok begini" ledek Seulgi padaku, membuatku ingin melemparnya dengan kursi.
Aku mengusap wajahku kasar, meregangkan otot leherku yang pegal karena terlalu lama menunduk. Aku sangat jenuh, aku melihat Lisa yang duduk di sampingku dari tadi yang memang menemaniku sambil memaikan game di ponsel miliknya.
Lalu timbul niat nakalku, aku menarik ponsel di gengaman Lisa dengan cepat membuat Lisa berteriak karena harus kalah dari gamenya.
"Lis, aku bosen banget. Gimana kalau kita kabur aja. Kayanya main futsal di lapangan lebih seru dari pada di sini" ucapku sambil merangkul pundak Lisa, Lisa mengarahkan pandangannya pada kertas gambar miliku.
"Emangnya tugas kamu udah selesai?" Tanya Lisa meyakinkanku, aku balas dengan anggukan cepat.
Yang tadinya Lisa berwajah kesal kini malah ikut mengangguk bersemangat.
Aku membereskan peralatan gambarku dan menyimpannya di laci, kami bertiga keluar kelas, dan langsung berlari menuju keramaian lapangan.
"Hei kapten, udah selesai ngerjain hukuman kamu?" Ledek Ryujin saat melihatku, Lisa dan Seulgi mendekati Ryujin dan Wendi yang sedang rehat dipinggir lapangan, membuatku melayangkan tinjuan pelan pada pundaknya.
"Sialan kamu, ini karena si bodoh Seulgi yang membuat aku harus melompat pagar sekolah" ucapku sambil mengambil celana futsal dari tasku begitupun dengan Seulgi dan Lisa, tetapi jawabanku malah membuat teman-temanku tertawa.
"Ayo kita main, jam istirahat kurang dari 30 menit lagi" ajaku pada mereka saat sudah menggunakan celana futsal, membuat mereka bersemangat lagi.
Aku memang wanita, tapi keahlianku dalam mengolah si kulit bundar itu membuat semua teman sangat salut padaku.
Kami turun kelapangan memilih lawan kemudian segera mengatur formasi. Saat kami memulai permainan tidak sedikit para gadis dan lelaki bersorak di pinggir lapangan.
Aku benar-benar tidak mengerti bagaimana bisa para gadis itu meneriakan namaku dengan sebegitu histerisnya, dan apa kalian tahu, ada beberapa gadis yang menyatakan suka padaku. Apa ini tidak terdengar gila? Akupun tidak mengerti, tetapi aku membiarkannya, toh itu tidak merugikanku sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡ Typa Girl ♡ • [JENSOO] •
FanfictionCinta pertama anak SMA & Dokter Spesialis Tulang