• 16 •

1.8K 278 60
                                        

Pulang Sekolah.

*** 15.15 ***






Aku menelpon Kak IU dan ternyata dia sudah di depan gerbang menungguku, aku dan teman-temanku berdampingan menuju gerbang, Kak IU melambaikan tangan saat melihat kami. Dia berdiri di samping pintu mobil yang ku hafal itu milik Kak Jun kekasihnya.

"Ayo cepetan, kita enggak ada waktu" perintahnya.

Aku dan Lisa masuk ke mobilnya, itupun karena Lisa bersikeras ingin ikut dan terpaksa meninggalkan mobil Audi milik Kak IU di sekolah. Aku memutar mataku pada Kak IU dan mengikuti kemauannya.

Kami melaju memecah keramaian kota menuju ke sebuah Mall terbesar di Seoul yaitu Coex Mall. Akhirnya kami sampai dan Kakakku memarkirkan mobilnya, aku lihat Kakakku menurunkan kursi roda dari bagasi, wooww Ini pasti akan melelahkan!!

Aku melirik dan menaikan alisku padanya sambil memakai topi dan Jaket untuk menutupi seragam sekolahku begitupun dengan Lisa.

"Kamu bakalan susah kalau enggak pake ini, dan kita enggak punya banyak waktu" ucapnya cepat setelah aku mendudukan diriku di kursi roda itu dan dia segera mendorongku memasuki mall.

Lisa mengekor di belakang kami berdua dan memasang kacamata hitamnya. Semoga saja dia tidak bermaksud mencari gadis di sini, karena itu akan sia-sia.

Kami menyusuri toko demi toko di dalam mall, dan berhenti saat aku menyaksikan kakakku masuk ke sebuah toko dan sibuk memilih koper, beberapa baju pria dan perlengkapan lainnya.

Aku menatap heran padanya.

"Buat apa semua ini, Kak?" Tanyaku padanya saat dia sedang mengantri di kasir untuk membayar.

"Kamu enggak tau? Aku mau nemenin pacar aku buat datang ke konferensi ikatan dokter sedunia, acaranya di san diego Amerika. Jadi aku beli perlengkapan buat kami disana, karena acaranya bakal memakan waktu yang lama" Ucap Kak IU menjelaskan, aku mengernyitkan dahiku.

"Bukannya Kakak kerja? Berapa lama acaranya?" Aku penasaran dengan acara itu, entah kenapa ada yang mengganjal di pikiranku.

"Acaranya seminggu, tapi mungkin bisa lebih lama. Disana juga ada pemilihan dokter tutor untuk penelitian buat beberapa bulan. Oh iya, Jennie juga bakal ikut sama kami" Kakakku menjawab tanpa melihatku karena dia sedang sibuk membayar belanjaan.

Dan jantungku serasa berhenti berdetak saat nama itu di sebut.

Dia akan pergi? Dia akan meninggalkan aku!!

Perasaan kecewa dan sakit mulai merayapi hatiku.

Aku tidak ingin berpisah dengannya, dia penyemangatku, aku harus selalu melihatnya.

Aku mengigit bibirku, dadaku terasa sesak dan berat.

Oh God. Aku benar-benar tidak ingin dia pergi!!

Aku mengeluarkan ponsel dari saku dengan gegabah yang justru membuat ponselku jatuh karena tanganku gemetar.

"Sialan!!" Runtukku dan mencoba mengambilnya dengan susah payah.

Lisa melihatku sedikit kesusahan saat berusaha mengambil ponsel yang tergeletak di lantai, dengan cepat dia mengambilnya dan memberikannya padaku.

Tapi, aku tidak ada waktu untuk melihatnya bahkan untuk sekedar mengucapkan terima kasih.

Aku tahu dia memandangku aneh dan sedang memutar matanya padaku sekarang, tapi aku benar-benar harus menelpon dokter Jennie saat ini juga, aku harus berbicara dengannya. Kenapa dia tidak memberitahu aku tentang kepergiannya ini.

♡ Typa Girl ♡  • [JENSOO] •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang