•
•
Aku masih menatap mobilnya yang mulai hilang dari jarak pandangku, aahh.. aku tidak pernah suka perpisahan tentang apapun itu. Bagiku perpisahan tidak pernah menjanjikan pertemuan yang pasti!.
Well, sekarang aku harus kembali ke kelas, dan berhenti meratapi ini semua. Sebelum itu aku mengubah ponselku dari mode diam ke mode getar supaya masih bisa merasakan ada notifikasi masuk ke ponselku.
Aku mulai berjalan masuk kembali dan menyusuri lorong dengan semua lamunan dan bayangan dokter Jennie saat di UKS tadi.
Kenapa dia tidak protes saat aku belai rambutnya, dan kenapa tidak marah saat tangannya ku genggam?
Aku tidak ingin berekspetasi terlalu jauh meskipun jujur saja hatiku sangat bahagia sekarang.
Aku berhenti di depan kelas dan menarik napas panjang sebelum mengetuk pintu kelas dan membukanya.
Tepat saat aku membuka pintu, pandangan isi kelas tertuju padaku. Lisa yang melongo melihatku segera berlari dan menghampiriku.
"Kenapa kamu enggak manggil kami?" Katanya panik dan membantuku berjalan.
"Jisoo, apa kamu kuat? Saya bisa meminta izin pada kepala sekolah agar menyuruh orang tua kamu untuk menjemput" ucap Guruku tampak khawatir setelah melihat balutan tensocrepe melingkar di kakiku.
"Tidak masalah pak, saya masih kuat. Dokter saya sudah kesini dan merawat saya" ucapku tersenyum memberi penjelasan pada guruku.
Aku langsung melirik tajam pada Lisa dan Seulgi saat mereka gantian berdehem untuk meledekku.
Sialan mereka..!
Aku jitak kepala Lisa dan melempar pandangan membunuh pada temanku yang lain. Aku tidak ingin ada gosip yang menyebar di sekolah, bisa-bisa seluruh penggemarku kabur dan tidak akan ada lagi yang membuatkanku makanan atau cemilan saat aku datang ke sekolah. Hehehe..
Aku sampai di kursiku dan duduk ketika guruku mencoba menenangkan kondisi kelas yang sekarang mulai gaduh mendengar candaan Lisa dan Seulgi tadi.
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku dan menjitak kepala Lisa sekali lagi dan dia hanya terkikik menatapku dan memojokanku dengan pertanyaannya.
"Gimana Chu, apa kamu udah nyatain perasaan kamu?terus dia nerima enggak? Pokonya kamu harus traktir kami istirahat nanti!!"
Dan candaan itu terus berlanjut hingga aku merasa ponsel di saku ku bergetar. Aku lirik posisi guruku dan saat ku rasa aman, aku mengambil ponsel dan melihat notifikasi yang tertera di sana.
Ada 1 pesan dari dokter Jennie.
"Bukannya aku nyuruh dia buat nunggu telpon aku ya, dia kayanya pengen aku di hukum sama guru deh!!" Gumamku.
Aku dengan cepat membuka pesan itu dan membacanya.
Dokter Cantik 😻 :
Aku udah sampe di rumah sakit, jaga kaki kamu..
Dan Jisoo, terimakasih untuk kejadian di UKS tadi, aku seneng banget.
Dan aku ingin melompat seketika saat membaca pesan itu.
Aku sedikit ragu untuk segera membalasnya karena aku tidak ingin guru melihatku bermain ponsel dan berujung dia akan menyitanya.
Ini hari pertamaku sekolah, aku sudah membuat masalah dengan tidak memakai tensocrepe dan aku tidak ingin menambah masalah dengan berakhir di ruang BK.
Aku memasukan ponsel di saku bajuku, berjaga-jaga siapa tahu dokter Jennie menghubungiku lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡ Typa Girl ♡ • [JENSOO] •
FanfictionCinta pertama anak SMA & Dokter Spesialis Tulang