• 28 •

1.5K 246 55
                                    





*** 11.53 ***


Pertandingan semi final tengah berlangsung, aku masih terus memperhatikan jalannya permainan meskipun saat ini pikiranku sedang terbagi-bagi.

Aku melirik jam di pergelangan tanganku, pertandingan hampir berakhir, skor teamku jauh meninggalkan skor team lawan.

"Oke, kemenangan sudah ditangan. Aku harus segera pergi dari sini" batinku.

Aku memberitahu kawanku yang lain yang duduk di sebelahku dan mendatangi Coach ku.

"Coach, aku harus pergi. Ini penting banget. Maaf, aku enggak bisa disini sampe permainan selesai. Ini kurang 10 menit lagi dan aku yakin team kita akan menang. Maaf Coach aku harus pergi" ucapku terburu dan meninggalkan mereka.

Kepalaku sedikit pusing saat ku gunakan untuk berlari tapi aku abaikan.

Aku mencari Rosie kembali ke kelasnya tapi kelasnya kosong, aku bertanya pada semua orang yang kutemui tapi tak satupun yang tahu dia dimana hingga satpam memberi tahuku bahwa dia pergi dengan menaiki taxi.

"Sialan, pasti dia pulang" batinku.

Aku tidak bisa kerumahnya sekarang, karena pertandingan di sekolah belum selesai, dan guru tidak mengijinkan membawa kendaraan keluar.

"Bagaimana ini? Kemana aku harus pergi!! Kemana aku harus pergi!!" Aku panik.

Jika aku naik taxi kerumahnya akan memakan waktu lama dan belum tentu dia ada dirumah. Aku masih bingung nafasku naik turun, karena tadi kubuat berlari untuk mencari Rosie di seluruh sekolah.

Hingga tiba-tiba ponselku berbunyi, aku tidak melihat dari siapa itu dan langsung mengangkatnya.

"Haloo.. aku sibuk, hubungi aku nanti" ucapku dan aku hendak menutup telpon itu hingga terdengar suara seseorang di sana sedang menangis.

Itu suara dokter Jennie.

"Dokter, kamu kenapa? Apa yang terjadi?" Ucapku panik, hingga kepalaku berdenyit ngilu.

"Jisoo.. aku udah tau semuanya!!" Ucapnya di sela helaan nafas yang sesak.

Seperti terkena sambaran petir dadaku terasa ngilu.

"Tau dari mana dia?" Batinku bertanya.

"Aku bakal kesana! Kamu dirumah sakit? Aku kesana, tunggu aku!!" Jawabku terburu.

Aku bingung bagaimana aku kesana otakku mendadak tidak bisa berpikir. Aku berlari menghampiri satpam sekolah yang sedang berada di pos nya.

"Pak, tolong aku.. aku harus segera ke rumah sakit. Keadaannya sudah sangat gawat" ucapku dengan nafas memburu.

Penjaga sekolah itu ikut panik tanpa tahu apa yang aku maksud.

"Iya Jisoo, tunggu saya buka gerbangnya. Ayoo cepat ambil motormu, cepat ayoo" katanya panik sambil berlari membuka gerbang.

Dengan cepat aku berlari ke arah motor besarku dan memakai helm, kemudian ku gas motorku.

Aku mencari jalan tikus, melaju kencang melewati gang sempit dan jalan darurat agar sampai lebih cepat kerumah sakit, terbukti hanya butuh 10 menit aku sudah sampai di depan rumah sakit.

Aku masih memakai singlet kaus Jersey dan celana training, dan ransel besar di punggungku. Aku masuk melewati resepsoinis, menaiki lift lalu langsung menuju ruangan dokter Jennie.

Tanpa mengetuk pintu aku langsung membuka pintu itu dengan kekuatan penuh hingga hampir terjungkal karenanya.

Pemandangan pertama yang kulihat saat itu, Rosie berdiri di sana panik dan dokter Jennie menangis sambil tangannya di pegang oleh Leo.

♡ Typa Girl ♡  • [JENSOO] •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang