*** 17.03 ***
~Bbraakk!!~
Aku menutup keras pintu toilet di bawah tangga rumahku, setelah kejadian memalukan dan menjengkelkan tadi aku putuskan untuk ke toilet.
Aku butuh mencuci muka dan menyegarkan wajah, ku basuh wajah dan terdiam memandang pantulan wajahku di cermin wastafel, rona merah masih tertinggal disana.
Sialan.. mereka pasti sudah berpikir yang macam-macam padaku, aku menarik napas dan menormalkan detak jantung serta emosiku.
Setelah semua terlihat normal, aku berjalan dan kembali memasang wajah datar keluar toilet dan melihat teman-temanku yang lain juga Lisa ternyata tertidur di karpet.
Aku heran apakah dia tidak terkejut dengan kejadian tadi? Atau justru itu hanya halusinasiku?!!
Aku mendudukan diriku di sofa dan meminum sisa air di gelas yang sudah habis separuh itu.
Aku meraih ponsel dan di sana terpampang balasan pesan dokter Jennie tadi.
Aku harus membalas apa dan bagaimana?!
Aku masih bergulat dengan pikiranku dan akhirnya menyerah untuk mengetik sebuah pesan.
"Aku udah minum obat, terimakasih selalu mengingatkan.
Meskipun aku tau itu tugas seorang dokter,
Oh ya, apa dokter mau kesini malam ini?"
Aku menekan 'send' dan pesan itu langsung terkirim tanpa halangan.
Aku pikir akan memakan waktu lama untuk dia membalas pesanku, tapi dugaanku salah. Notifikasi balasannya langsung telihat.
Hanya perlu persekian detik setelah pesanku terkirim dan balasannya sudah masuk ke ponselku.
Tidakkah dia mengetik? Apakah jarinya terbuat dari robot, kenapa bisa secepat ini?!
"Aku akan kesana kalau kamu yang minta, aku udah selesai kerja sekarang, lagipula malam ini orang tua aku juga enggak ada di rumah"
Aku menaikan alisku membaca pesan itu.
Dia akan kesini!!
Malam ini!!
Aku harus mempersiapkan semuanya, aku akan membuatnya terkesan padaku.
Aku memikirkan sebuah balasan yang tepat untuknya dan menulisnya.
'Aku akan senang banget kalau dokter datang malam ini, jadi kita bisa makan malam bersama sebagai ganti makan siang yang tertunda tadi'
Aku menekan send dan cepat-cepat mengambil tongkat elbowku dan berjalan cepat ke kamar.
Aahh.. hanya memikirkan tentang apa yang akan aku lakukan saja sudah membuatku berdebar.
Yaahh.. setidaknya aku hanya berharap dia akan menyukainya.
Aku segera mencari kontak seseorang dan menelponnya, memberikan serentetan intruksi dan mengakhirinya telponku.
Ini akan jadi hebat.. semoga saja! Batinku.
Aku melihat pesan balasan dari dokter Jennie.
"Oke"
Hanya itu pesannya.
Aku mengernyit membaca pesan super singkat itu, dia bisa mengetik pesan yang panjang hanya dalam waktu persekian detik, tapi kenapa hanya sebuah balasan 'OKE' saja bisa memakan waktu setengah jam lebih!!
KAMU SEDANG MEMBACA
♡ Typa Girl ♡ • [JENSOO] •
Fiksi PenggemarCinta pertama anak SMA & Dokter Spesialis Tulang