• 29 •

1.3K 219 53
                                    

Sabtu, Final.


*** 07.29 ***

Ini hari Sabtu, tiba saatnya team kami untuk menyelesaikan babak final futsal.

"Aku berharap kita jadi juara 1, kita udah susah payah sampai di final, dan sepertinya kita pantas untuk itu" ucapku bersemangat.

Dokter Jennie datang hari ini, karena dia sudah berjanji akan menonton aku bertanding saat final ini.

Aku menjemputnya tadi pagi, tapi tetap dengan Lisa yang menempel duduk di jok belakang mobil. Aku aneh pada anak itu, entah kenapa selalu ingin ikut aku berkencan!!

Aku menyuruh dokter Jennie agar tidak berdandan terlalu cantik karena aku tidak ingin orang lain menggodanya saat aku sedang bermain.

Tapi, namanya sudah cantik dari lahir, mau dia cuma menggunakan pakaian yang sebiasa apapun akan tetap terlihat mempesona. Aku heran dengan ciptaan Tuhan yang satu ini, kapan sih dia terlihat jelek? Apa tidak bosan cantik terus setiap hari?!!

Aku sudah memakai kaus jerseyku dari rumah, karena aku ingin semua orang melihat jersey baruku yang bertuliskan JENSOO ini.

Memang sih kemarin aku sudah memakainya, tapi hari ini spesial karena ada dokter Jennie di sana,dan aku akan membuatnya mengagumiku seperti yang aku janjikan.

Aku sudah menjemputnya dan sekarang kami bertiga sedang dalam perjalanan menuju sekolah.

"Chu, kita sarapan dulu yuk, di depan setelah lampu merah ada bubur sapi kuah, enak banget" ucap Lisa tiba-tiba memajukan tubuhnya di sampingku dan menunjuk ke depan.

Aku menengok pada dokter Jennie yang duduk di sampingku.

"Gimana, mau?" Tanyaku kemudian dia menatapku dan Lisa bergantian.

"Ayo aja, aku selalu bahagia setiap makan" ucapnya tersenyum.

"Kita berangkaaattt" ucap Lisa riang, sekarang kami bertiga sudah menjadi sangat dekat, seperti saudara.

Aku ikut tersenyum melihat kedekatan kami, setidaknya jika aku tidak bisa menjaganya suatu hari, ada Lisa yang bisa menggantikanku.

Aku memarkirkan mobilku di pinggir jalan, tempat makan yang di maksud Lisa adalah sebuah kios kecil dengan kursi dan meja berjejer di sepanjang trotoar tapi sangat ramai oleh pengunjung. Disana menjual bubur, mie, sup dan mandu, kuahnya tercium harum dan panas, makanan yang cocok untuk pagi yang dingin ini.

Aku memesan 3 bubur sapi dan Mandu untuk kami, sambil menunggu pesanan di sajikan kami saling mengobrol seputar hari ini.

Kemudian pesanan kami datang, aku melihat wajah dokter Jennie berseri karena makanan di depannya.

Aku tersenyum.. gadis ini, kenapa saat melihat makanan selalu bahagia sih, padahal hanya sebuah makanan sederhana tapi wajahnya berseri seperti itu. Wanita cantik, aneh dan sederhana.. dan dia kekasihku.

Dokter Jennie menyeruput kuah sapi di sendoknya dan melihatku dengan mata berbinar.

"Ya Tuhan, ini enak banget!! Sup terenak yang pernah aku makan!" Ucapnya histeris, Aku dan Lisa memandangnya dan tertawa.

"Kalau Papa ku pulang ke Korea, kami sering makan disini. Aahh.. aku jadi kangen sama Papa ku" curhat Lisa.

"Kok kamu baru ngajak aku kesini?" Aku melirik Lisa setelah menyuapkan makanan.

"Lupa" jawab Lisa singkat dengan mulut penuh.

"Sayang, pake cabe nya jangan banyak-banyak nanti sakit perut lho" ucap dokter Jennie khawatir, menghentikan gerakan tanganku saat aku sedang menuangkan bubuk cabe pada makananku.

♡ Typa Girl ♡  • [JENSOO] •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang