• 22 •

1.7K 263 70
                                    





** Di Kantin Sekolah **


*** 12.03 ***

Cuaca semakin terik, matahari sudah tinggi di atas, tapi kegiatan Class Meeting di sekolahku masih berlangsung. Aku mengajak team, Dokter Jennie, Kak IU dan kekasihnya untuk menunggu di kantin sekolah. Kebetulan dokter Jennie pun rindu akan jajanan yang ada di kantin, jadi dia ingin mencicipinya.

Kami mengobrol seru tentang pertandingan futsal tadi, ya lebih tepatnya mereka teman-temanku dengan kekasih Kak IU yang memang menyukai juga olahraga itu.

Aku tidak memesan makanan apapun bahkan minuman es coklat favoritku pun belum ku minum hingga es di dalam minuman itu sudah habis mencair di dalam gelas. Aku lebih sibuk memandang wajah cantik dokter Jennie yang kini tampak kesal dengan tingkahku.

"Kamu mau sampe kapan mandangin aku terus, Jisoo. Aku jadi enggak bisa nikmatin makanan ini" ucapnya sambil menatapku dengan sebal, aku memasang wajah tidak peduli.

"Biarin aja, aku lagi marah sama orang pembohong" ucapku memasang wajah manyunku.

Tiba-tiba Lisa yang berada di sebelahku memukul belakang kepalaku membuatku marah padanya.

"Lisa,Sialan kamu ya. Ngeganggu aku aja!" Ucapku bersiap menonjoknya dengan kepalan tanganku, tapi dia menahannya.

"Ya lagian, salah siapa kamu ngeganggu dokter Jennie. Sampe mengabaikan kami" ucap Lisa dengan menjulurkan lidahnya, rasanya ingin kutarik hingga menyentuh lantai.

Aku meneguk habis minuman di gelas berharap emosiku pada Lisa lenyap terbawa arus minuman dingin ini.

Setelah semuanya selesai makan tersisa hanya aku, dokter Jennie dan Lisa di meja kantin dan Lisa kembali bersuara.

"Ayo kita pergi, yang lain udah jalan dari tadi" ucap Lisa sambil mengambil ransel dan menenteng sepatunya kemudian berjalan pergi dengan kaki agak pincang.

Kaki Lisa cidera karena berbenturan dengan kaki lawan tadi, membuat tulang keringnya sedikit bengkak.

Aku menoleh ke sekeliling.

"Dimana mereka semua?" Ucapku bingung.

"Mereka udah di parkiran, kita mau kerumah kamu. Kita berdua juga harusnya udah di parkiran kalau kamu enggak sibuk mandangin aku sambil ngelamun tadi" ucap dokter Jennie kesal dan berdiri untuk segera menyeretku.






Aku dan dokter Jennie tiba di parkiran, kemudian aku menangkap ekspresi ketakutan dari wajah cantik dokter Jennie.

"Jisoo, bisa enggak kita naik mobil aja" ucapnya dan sedikit melirik ke arah motor besarku, aku gemas sekali melihat wajahnya.

"Ini aman, kamu cuma perlu duduk dan meluk pinggang aku. Enggak bakal jatuh" ucapku dan menarik tangannya, aku rasakan tangannya dingin dan kaku, setakut itukah dia.

"Jii.." cicitnya lagi kini dengan tarikan kecil dilengan jaketku, tapi aku tak menggubrisnya.

"Sayang.. kita naik mobil aja, yaa" ucapnya memohon, wajahnya benar-benar ketakutan, tergambar jelas di wajahnya bagaimana takutnya dia, dan akupun mengalah.

"Lisa, kamu bawa motor aku. Aku bawa mobil kamu" ucapku sambil hendak menyerahkan kunci motor, Lisa melebarkan matanya menatapku heran.

"Kim Jisoo.. kaki aku kan sakit, gimana bisa aku nahan motor besar kamu pas lagi lampu merah?!" Ucapnya kesal,aku tertawa geli, aku lupa jika dia sedang cidera.

♡ Typa Girl ♡  • [JENSOO] •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang