Arkhan memarkirkan motor miliknya di depan sebuah rumah yang cukup mewah. Cowok itu membuka helm nya, lalu turun dan berjalan masuk ke dalam pagar yang tidak terkunci tersebutArkhan menekan bell yang berada di samping rumah, beberapa hari yang lalu ia memang sering kesini pagi-pagi atau pulang sekolah, tapi yang membuka pintu ini Ibu Violla atau asisten rumah tangga. Dan mereka selalu bilang bahwa Violla belum mau bertemu siapapun, semoga saja kali ini gadis itu yang membukakan pintu
"Arkhan?" Arkhan menatap Violla yang memakai kaos kebesaran serta celana pendek, lingkaran matanya terlihat hitam, wajah datar yang biasanya terlihat tajam dan judes kini terlihat lebih lesu
"Ada yang mau gue omongin" ucap Arkhan
Arkhan cukup lega begitu melihat Violla yang membuka kan pintu. Tapi ia juga khawatir ketika melihat kondisi Violla sekarang"Masuk"
•Raka•
Tiara melihat isi kamar Raka, ya kamar di rumah nya bukan apartemen. Nuansa kamar nya sama, hitam, beda nya disini tidak ada lukisan-lukisan. Hanya ada foto-foto keluarga, fotonya, serta foto dirinya bersama teman-temannya. Saat mengobrol dengan Wirda-Ibu Raka, Tiara pikir Wirda akan bertanya seperti pekerjaan orang tuanya, karir yang akan ia ambil nanti, tapi ternyata ia salah, Wirda hanya menanyakan berapa lama bersama Raka, apa kegiatan yang Tiara suka, dan beberapa percakapan yang menyenangkan, seperti masa kecil Raka yang katanya pernah di kejar anjing milik tetangga nya membuat Raka kecil menangis dengan sangat keras, dan membuatnya tidak mau main keluar lagi waktu itu
Tadi saat di meja makan, ayah Raka telah pulang di temani asisten nya. Ayah Raka tidak banyak bicara, tadi Wirda lah yang memperkenalkan Tiara pada Ayah Raka. Dan pria paruh baya itu menatap Tiara sebentar, tapi belum sempat Tiara melihat ekspresi atau ucapan apa yang akan keluar, Raka dengan terburu-buru menarik tangan Tiara lalu segera membawanya masuk ke kamar cowok itu. Sebenarnya Tiara cukup penasaran kenapa Raka besikap seperti tadi saat ada ayah nya, tapi ya biar saja nanti dia yang bercerita sendiri karena kalau Tiara yang bertanya, takutnya Raka terganggu
Tiara melihat posisi foto yang tertutup ke bawah, ia pun memperbaiki foto tersebut lalu melihat foto yang isi nya membuat dirinya cukup terkejut, apalagi saat melihat tulisan di bawah foto itu, tapi ia kembali menutup foto tersebut, lalu duduk di kasur kingsize milik Raka
Karena bosan menunggu Raka yang belum keluar dari kamar mandi, Tiara memainkan ponsel nya. Tanpa sadar ia telah berbaring sambil membaca cerita di ponsel miliknya, Tiara menguap, mata nya terasa berat
Klek
Raka keluar dari kamar mandi, dengan lilitan handuk dibawahnya saja, membuat perut kotak-kotak nya terpampang nyata. Rambut yang masih basah itu terlihat menetes ke bawah
Raka tersenyum simpul ketika melihat Tiara yang ternyata tertidur dengan ponsel di atas tangannya, Raka pun mengambil ponsel Tiara lalu menyimpan nya di atas meja. Dengan perlahan ia menggendong Tiara, memperbaiki posisinya agar kepalanya di atas bantal, Tiara tidak sama sekali terusik
"Cantik" Raka mengusap pipi gadis di bawahnya lalu mengecup bibir pink milik Tiara yang selalu menjadi candunya.
Raka menatap tubuh Tiara yang masih memakai seragam, gadis itu sekarang terlihat memperbaiki posisi nya sehingga membuat rok nya sedikit tersingkap memperlihatkan paha mulusnya, Raka menelan ludah nya kasar, ia menggeleng-gelengkan kepala nya. lalu Raka dengan cepat mengambil selimut dan menyelimuti gadisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! KARENA SEBAGIAN PART DI PRIVAT] "Gimana caranya biar aku bebas dari kaka?" Raka menatap gadis dihadapannya lalu mengeluarkan senyum devil miliknya "Serahin tubuh lo ke gue! Kalo setelah itu gue udah gak tertarik, gue bakal l...