Extra Chapter 1

15.3K 412 5
                                    

Tiara menaburkan bunga di atas gundukan tanah di depan nya, wanita itu tersenyum getir lalu memperbaiki kaca mata hitam nya

"Hai Vio, maaf ya aku baru ke sini lagi setelah sebulan"

Raka yang berada di samping istrinya itu pun mengusap bahu wanita tercinta nya

"Malam kemarin aku udah nikah Vio, dan alhamdulilah semua nya lancar"

"Kalo kak Arkhan, kaya nya masih betah sendiri deh. Gamon tuh sama kamu" Tiara terkekeh geli

"Tapi semoga aja dia cepet dapet pasangan nya deh ya, kamu juga bantuin dari atas sana"

Tiara menarik nafas, lalu membuang nya perlahan.

"Kita baca do'a dulu" Tiara mengangguk mendengar ucapan Raka. Lalu mereka pun melakukan do'a

"Kalo gitu, aku pulang dulu ya Vio"

Rasanya masih sakit memang jika mengingat sahabatnya itu sudah benar-benar tidak ada, tapi apa lagi yang bisa di lakukan selain ikhlas

Raka dan Tiara memasuki mobil dan akan menuju ke rumah Raka terlebih dahulu. Tiara melepaskan kacamata hitam nya lalu membuka dashboard, wanita itu mengambil sebuah kertas yang sudah terlihat usang lalu membuka nya

"Kamu ngapain deh masih nyimpen ini?" Tanya Tiara heran

Raka menoleh, surat itu—surat yang dulu Aisy berikan saat ia akan menyelamat kan Tiara yang katanya di culik wanita itu. Surat itu berisi tentang semua pengakuan Aisy yang membunuh Teandra

Dan Raka sudah memberitahu Tiara dan kedua orang tua Tiara, perihal surat itu. Mereka pun ingin Aisy bertanggung jawab atas perbuatannya, tapi naas ternyata ada kabar bahwa Aisy telah meninggal, mayat nya sudah hampir tidak dikenali, dan di temukan di sebuah sungai. Polisi telah menyatakan bahwa dirinya bunuh diri dengan cara melompat ke dalam sungai tersebut

"Mau di buang, tapi kayanya lupa" jawab Raka enteng

"Mas, udah 6 tahun lebih loh"

Raka tersenyum kecil mendengar ucapan 'mas' dari Tiara

"Ya kan dulu aku simpen baik-baik surat itu tadinya buat bukti, kan kamu juga tau aku kuliah di luar negeri. Dan jarang pulang ke sini, setelah pulang aku mau buang surat itu aku simpen disitu. Tapi kayanya aku malah lupa sayang"

Tiara hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar jawaban Raka

"Aku seneng di panggil mas" Tiara langsung menatap Raka sepenuh nya, lucu melihat wajah suaminya itu ternyata sedikit memerah

"Tadinya aku mau panggil kamu Aa"

Raka sedikit tergelak

"Aa?"

"Iya, aku kan campuran Sunda juga, Papa dari Bandung"

"Tapi kan Mama kamu orang Surabaya sayang" jawab Raka "Jadi ada Jawa nya juga"

Tiara mengangguk membenarkan

"Tapi aku gak mau di panggil Aa" Tiara menatap Raka bingung

"Kenapa?"

"Kaya Arkhan aja, dia sama Bunda nya di panggil Aa"

Tiara tertawa mendengar itu

"Terserah kamu aja"

"Tapi nanti anak kita, kalo yang pertama cowo. Panggil Aa gak papa" ucap Raka lagi

"Iya, iya" jawab Tiara mengalah lalu kembali menatap ke depan

"Sayang" Tiara menatap Raka dengan gumaman

"Aku pengen 10 anak, 5 cewe 5 cowo. Kamu mau kan?"

Tiara terbelakak, bola mata nya sukses membulat sempurna

RAKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang