Raka 37

14.4K 537 11
                                    

"Aisy bisa kasih kamu buat lakuin itu kan? Sementara aku gak bisa" Sialan, wanita itu telah mengarang cerita pada gadisnya

"Tapi, sekarang aku mau. Kalo itu bakal bikin kamu gak ninggalin aku, aku mau lakuin itu.."

Raka menggeleng, hatinya seolah teriris mendengar ucapan lirih Tiara. Sorot mata sayu dan sendunya membuat hatinya tercabik. Raka memejamkan matanya ketika Tiara tiba-tiba mencium bibir miliknya

Raka membalas ciuman lembut yang gadisnya berikan, cowok itu meremas pinggang Tiara yang kini berada di tangan nya. Kepala mereka meleok ke kanan dan kiri.

Raka mengubah gendongan nya, menjadi Tiara menghadapnya dan paha gadis itu dalam kuasa kedua tangan nya. Tiara mengadah, mulutnya sedikit terbuka ketika Raka mencium leher nya

Raka berjalan menuju kamar mandi, cowok itu menurunkan Tiara di bawah shower lalu menyalakan air dingin untuk membasahi tubuh Tiara.

Demi tuhan, Raka sangat sangat merindukan gadis di hadapan nya ini. Bahkan keinginan nya untuk menyentuh Tiara lebih besar dari Tiara yang sudah diberi obat perangsang- ya Raka cukup peka dengan melihat keadaan gadisnya tadi, dan pasti ada yang sengaja memberi nya obat terkutuk itu.

Tiara menggigil, tubuhnya yang tadi terasa panas kini mulai kedinginan. Gadis itu sayup-sayup menatap wajah Raka, lalu kesadaran nya pun hilang

Raka•

Raka mengecup kening Tiara setelah menyelimuti gadis itu. Cowok dengan kaos hitam itu pun hendak membuka pintu unit apartemen, ketika suara bell terdengar

"Masuk" Iqbal mengangguk lalu mengikuti Raka

Iqbal duduk di sofa yang berhadapan dengan Raka. Tanpa basa-basi, cowok itu langsung menceritakan rentetan kejadian yang tadi terjadi

"Lo bilang pelayan tadi di suruh masukin obat ke minuman cewek gue?" Iqbal mengangguk mendengar ucapan Raka

"Iya bang, katanya dia juga gak tau itu siapa. Dia lagi kepepet dan kebetulan di tawarin uang yang cukup banyak, orang yang suruh dia, cuma minta masukin serbuk ke minuman pesanan cewek lo kalo pengen uang yang sebelumnya di janjiin"

"Awalnya dia nolak, karena takut. Tapi orang yang suruh dia ngejamin kalo katanya dia bakal aman. Jadinya dia mau mau aja" lanjut Iqbal

"Lo inget ciri-ciri orang nya?"

"Di liat dari penampilan nya dia cowok, tapi pake masker, kacamata hitam, pake topi jadi wajahnya gak keliat"

"And sorry Bang, tadi gak berhasil di kejar—tapi gue, udah minta rekaman CCTV" Raka bernafas lega

"Mana?"

"Kata manager nya, nanti dia bakal kirimin ke gue" Raka mengangguk. Baiklah, cowok itu tidak boleh gegabah dan harus sabar dulu untuk sekarang

"Kalo udah ada kirim ke gue"

"Siap bang, gue pamit kalo gitu" Iqbal berdiri membuat Raka yang tadi duduk pun ikut mengantarkan cowok itu ke depan pintu

"Thanks"

"Sans aja bang"

Raka•

Tiara mengerjap-ngerjapkan matanya saat siluet cahaya terlihat begitu ia bangun dari tidurnya 

"Gak perlu mi"

RAKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang