Terpekur.
Dua kelereng cokelat cewek yang duduk membatu itu menyorot lurus. Memandang pintu ruangan Brillian sendu. Aleesha mengeratkan kepalan tangan, mencengkeram udara erat-erat. Ia memerosotkan bahu lemah. Menggulirkan bola mata ke bawah. Napasnya terembus pelan.
Sejak pagi, Brillian tampak emosi. Ia kelihatan frustrasi. Bahkan Brillian agak tidak fokus pada hal-hal lain. Darren sudah mengatakan Brillian tidak perlu terlalu memikirkannya. Tapi, Aleesha tahu. Walaupun Brillian mengangguk mengiyakan, cowok itu tidak pernah benar-benar bisa menerima semudah itu.
Aleesha tidak bisa berhenti tenang. Melihat Brillian begitu, terus membuatnya terkungkung rasa bersalah. Aleesha bahkan tidak berani menatap mata Brillian. Aleesha ... benar-benar tidak bisa berhadapan lagi dengan cowok itu.
"Alex."
Lamunan Aleesha terbuyarkan. Mendongak, menggerakkan manik pada sosok yang berdiri di depannya. Aleesha lantas berdiri dan menegakkan punggung. Geovan memasukkan kedua tangan dalam saku. Ia menoleh sekilas ke arah pintu ruangan Brillian. Lalu kembali melihat Aleesha.
"Bri belum pulang?"
Aleesha menggeleng.
Geovan menghela napas panjang. Ia sudah menduga. Brillian Langitra terlalu keras pada dirinya sendiri. Sejak SMA Brillian terlalu ambisius. Terlalu menuntut segalanya sempurna. Entah apa yang pernah orang tua cowok itu ajarkan. Brillian sekali pun tidak pernah membuat kesalahan tiap kali ujian. Nilainya selalu sempurna. Mungkin cuma di pelajaran seni yang hanya menyentuh angka sembilan.
Bukan hal mudah. Geovan sendiri tahu. Ia menyaksikan jerih payah Brillian. Cowok tidak kenal ampun itu, cowok yang selalu merasa benar itu, Geovan bahkan tidak tahu mesti mendeskripsikan Brillian bagaimana lagi. Ia benar-benar mengerikan.
***
Girl in Suit sebentar lagi PO, lho. Jangan lupa buat ikutan, ya. Kalian bisa cek informasi lengkapnya di IG Lotus Publisher atau IG saya urdark.shadow. Saya juga bakal up informasi di sini.
Makassiih buat yang udah baca sejauh ini. See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRL IN SUIT (SUDAH TERBIT)
RomanceAleesha Wijaya rela menyamar sebagai laki-laki dan menjadi sekretaris Brillian Langitra, CEO perusahaan saingan sang kakak, Keandra, untuk mengulik informasi dan menjatuhkan perusahaannya. Demi sang kakak yang selama ini membencinya, Aleesha bahkan...
