Rain kembali lebih larut dari yang ia rencanakan. Ia segera menganti seragamnya dengan gaun tidur lalu merebahkan tubuhnya di atas ranjang.
“Hari yang panjang dan melelahkan,haruskah aku memulai rencana itu?”Rain bangkit lalu berjalan menuju pintu kamarnya. Ia berbalik dan menganti gaun tidurnya dengan baju laki-laki. Ia mengintip dan memastikan bahwa tidak ada siapapun yang berjaga di luar sana.
Ia melangkahkan kakinya di koridor dan berusaha untuk tidak terlihat oleh para penjaga yang tengah berpatroli.
Ia menyelinap masuk ke dalam ruang baca dan bergegas menuju tempat ia meracik racun dan sebagainya.
Ia menyambar jubah yang berada di dalam lemari yang berada di sisi ruangan dengan acak lalu berjalan keluar melewati lorong gelap yang membawanya menuju pinggiran ibu kota, tak lupa ia juga menyampirkan pedang di pinggangnya.
Ia menarik tudung jubahnya dan berjalan di bawah bayang-bayang pepohonan agar tidak menarik perhatian. Ia berjalan jauh memasuki hutan dan berjalan menaiki bukit yang lumayan curam.
Ia terus berjalan hingga ia tiba pada bibir gua yang besar. Lalu dengan tanpa ragu ia berjalan masuk.
“Ketua?” seru Charlie membuat anggota yang lain buru-buru keluar. Rain membuka tudung jubahnya dan menatap mereka satu persatu.
“Sebentar lagi bulan purnama haruskah kita memulainya?”
“Ya!” seru mereka semangat.
Rain keluar dari gua di ikuti anggotanya. Semuanya mengenakan jubah hitam yang sama, tak lupa sebuah topeng untuk menyembunyikan wajah mereka.
“Dari mana kita akan memulainya?” tanya Rea.
“Rumah bangsawan Duke Adler,”
“Apa kalian siap? Ini akan menjadi pertarungan sengit dan jelas akan menimbulkan korban dan juga nyawa kalian akan berada dalam bahaya. Kalian bisa mundur selagi bisa,” ujar Rain.
“Bagaimana mungkin kami akan mundur? Anda sudah menyelamatkan kami di saat kami berada di tempat kotor. Dan Anda datang dan mengulurkan tangan Anda pada kami.”
“Bagaimanapun kalian memiliki pilihan.Aku tidak bisa mengabaikan fakta jika salah satu dari kalian ada pengkhianat dan bersembunyi serta menunggu waktu yang tepat untuk menusukku dari belakang.”
“Sudahlah, aku tidak ingin membahas hal ini lagi. Ayo pergi,”
Mereka kemudian menuruni bukit dan bergegas menyelinap di antara kerumunan orang yang tengah menikmati festival.
Target mereka kali ini adalah keluarga bangsawan Duke Adler yang telah memperlakukan orang-orang dari kasta terendah dengan tidak manusiawi.
Ia bahkan membuat sebuah gudang tempat penyimpanan yang isinya penuh dengan mayat dan orang-orang yang sekarat.
Rain berdiri atas dahan sebuah pohon besar yang dekat dengan rumah mewah milik Duke Adler. Rain memberikan kode dan melompat dan mendarat di atas balkon di lantai tiga. Di bawah cahaya bulan purnama, keluarga Duke Adler di musnahkan tanpa sisa.
Rain juga meletakan dokumen tentang penggelapan pajak yang telah di lakukan Duke Adler dan juga dokumen tentang penyeludupan emas di atas meja. Tidak ada siapapun yang mengetahui tentang pembantaian keluarga Duke Adler.
Rain sendiri yang menghabisi Duke Adler dan keluarganya. Ia memutuskan anggota tubuh mereka dan membaginya menjadi beberapa bagian. Kepala mereka ia letakkan di atas meja di ruang kerja Duke Adler berdekatan dengan dokumen yang ia letakan tadi.
“Apa kalian sudah membereskan semua orang yang melihat dan menghancurkan bukti?”
“Ya, ketua!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis Lady [HIATUS]
ActionRain Deleux gadis remaja yang di juluki sebagai 'Anak tak berguna' dari keluarga Deleux. Setelah sekian lama menyembunyikan kemampuannya ia bertekad untuk membuat orang-orang tidak memandangnya dengan rendah. Tak tanpa ia sadari identitasnya sebagai...