Rain membuka matanya perlahan lalu mendudukkan dirinya seraya menatap ke sekeliling.
Rain menyipitkan matanya dan memiringkan kepalanya.
“Di mana ini?” gumam Rain dengan wajah kebingungan.Kepalanya berdenyut membuatnya menggerutu pelan lalu menyandarkan tubuhnya pada ranjang.
“Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah seharusnya aku berada di rumah? Dan lagi,di mana ini?”Pintu kamar itu terbuka dan menampakkan seorang pria paruh baya dengan jas dokter serta sebuah tas kulit di tangannya. Dari ekor matanya Rain mendapati Azkier berjalan mengikuti pria tua itu dari belakang.
“Apa Anda merasa lebih baik lady?” tanya Dokter William yang berjalan mendekat ke arahnya.
Rain mengangguk pelan, “kurasa begitu.”
“Dan lagi di mana aku?”
“Kau berada di rumahku,” ujar Azkier.
“Bukankah Anda bilang akan mengantarkanku kembali?”
Azkier menggeleng. “Aku tidak yakin,”
“Pembohong!” pekik Rain dengan suara keras.
Azkier mengangkat bahu acuh lalu berjalan dan duduk di tepi ranjang.
“Aku merasa kondisimu tidak begitu baik,jadi aku membawamu kembali ke kediamanku karena itu lebih dekat di bandingkan dengan rumahmu,” papar Azkier.Rain menggeram lalu memalingkan wajahnya ke arah lain,enggan melihat ke arah Azkier.
Dokter Lius berdehem,lalu meminta izin untuk memeriksa keadaan Rain.“Lady terkena flu dan demam. Itu akan membaik dalam beberapa waktu. Pastikan Anda mengenakan pakaian yang hangat agar tidak menambah parah kondisi Anda.” Pesan Dokter Lius.
“Apa aku bisa melakukan perjalanan dokter?” tanya Rain.
Dokter Lius menggeleng. “Itu tidak di sarankan Lady,sebaliknya untuk sementara Anda harus mengurungkan niat untuk pergi keluar. Terlebih lagi tubuh Anda tidak dalam kondisi yang baik.”
“Baiklah saya akan pergi,semoga kondisi lady segera membaik.” Setelah memberikan obat untuk Rain, Dokter Lius membungkuk lalu berjalan meninggalkan kamar itu.
Rain mendengus, “Aku benci jika harus tinggal di atas ranjang,”
“Tetapi Anda tidak memiliki kesempatan untuk pergi lady,karena bagaimanapun Anda begini karena saya. Oleh karena itu biarkan saya bertanggung jawab, ” ujar Azkier.
Mata Rain mendelik sinis ke arah Azkier. “Ya,aku setuju untuk bagian itu,setidaknya Anda cukup sadar diri,” sinis Rain.
“Aku tidak ingin berada di tempat ini,aku ingin pulang,”
Rain kemudian berusaha untuk turun dari ranjang namun Azkier menahan tangannya. Rain menaikkan sebelah alisnya seraya menatap malas Azkier.Tatapan yang Rain lemparkan padanya seakan berkata ‘jika kau tidak ingin mati muda cepat lepaskan tanganku ’ .
“Ayolah lady,aku berjanji padamu bahwa aku akan mengantarkanmu kembali,segera setelah kondisimu membaik.” Tutur Azkier.
“Aku tidak bisa mempercayai Anda lagi, Anda benar-benar pembohong dan asal Anda tahu saja saya sangat membenci orang-orang yang suka melanggar janjinya.” Sungut Rain.
Azkier mendesah pelan dan menatap Rain dengan sorot mata sendu.
“Baiklah,baiklah. Aku akan melakukan semua yang Anda inginkan jika besok keadaan Anda sudah membaik,”Alis Rain terangkat ia menatap Azkier dengan ekspresi tertarik.
“Oh,apa Anda yakin akan hal itu tuan?”Azkier menganguk dengan ekspresi yakin yang tertulis jelas di wajahnya.
“Mengapa tidak?” ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis Lady [HIATUS]
ActionRain Deleux gadis remaja yang di juluki sebagai 'Anak tak berguna' dari keluarga Deleux. Setelah sekian lama menyembunyikan kemampuannya ia bertekad untuk membuat orang-orang tidak memandangnya dengan rendah. Tak tanpa ia sadari identitasnya sebagai...