32

132 14 0
                                    

Ia membuka matanya perlahan lalu menoleh ke belakang. Di lihatnya pria itu jatuh terduduk di lantai sembari memegangi tangannya yang terluka mengeluarkan banyak darah serta pedangnya yang tergeletak tak jauh darinya.

“Lady,apa anda baik-baik saja?”

Rain menegadah dan mendapati Azkier yang tengah bergelantungan di udara dengan seutas tali tambang yang mengikat pinggangnya dan juga pembatas balkon.

“Apa yang sebenarnya terjadi?”Tanya Rain.

Azkier kemudian melompat dan mendarat tepat di sebelah Rain sembari melepaskan tali yang mengikat pinggangnya.

“Saya yang seharusnya menanyakan hal itu,”ujar Azkier seraya berbalik dan mendekat ke arah pria berjubah itu sembari mengacungkan pedang yang ia punggut di sekitar kaki Rain pada pria itu.

“Katakan, siapa yang sudah mengutusmu?”Tanya Azkier dengan tatapan mata membunuh.

“Tidak,tidak,tidak...jika saya mengatakannya saya akan mati,”
pria itu mengerang ketakutan seraya beringsut mundur.

“Tidak ingin mengatakannya juga kau akan mati,” sanggah Azkier.

“Aku mohon jangan bunuh aku...”
pinta pria itu dengan tubuh gemetar ketakutan.

Rain kemudian berjalan mendekat lalu memberi kode dari matanya.“Biar aku saya,”yjar Rain seraya menurunkan pedang yang Azkier pegang.

Azkier mengalah ia lalu mundur beberapa langkah ke belakang dan mempersilahkan Rain untuk mengintrogasi pria itu.

Rain berjongkok dan menatap pria itu dengan tajam.Walaupun ia tidak dapat melihat wajahnya.Ia sangat yakin bahwa pria ini memiliki hubungan dengan pengkhianat yang ada di dalam organisasi nya.

“Katakan siapa orang yang berada di belakangmu,” ujar Rain dengan nada memerintah.

Pria itu menggelengkan kepalanya.Dan semakin beringsut mundur hingga tubuhnya berada di pembatas balkon.

“Orang itu akan membunuhku jika aku gagal,”

“Orang itu tidak akan membiarkanku pergi hidup-hidup,”

“Tidak boleh!Aku tidak boleh mati begitu saja setelah semua usaha yang ku lakukan untuk membantunya,”

Pria itu terus meracau dan mengumamkan kata-kata yang tak dapat Rain mengerti.Tak lama kemudian dari arah pintu Rain beberapa orang penjaga menerobos masuk dengan beberapa pelayan.

“Nona,apa yang sebenarnya terjadi di sini?”Tanya pelayannya-Desi seraya mengedarkan pandangan ke setiap sudut kamar sembari menutup mulutnya menggunakan tangan.

“Nona,kami mendengar ada keributan di sini,apa nona baik-baik saja?”tanya seorang penjaga dengan wajah cemas.

Rain berbalik dan menatap mereka satu persatu.
“Aku baik-baik saja. Tetapi, ini benar-benar sangat menjengkelkan. Bagaimana bisa seekor tikus menerobos masuk kediaman Deleux?Apa kalian benar-benar melakukan pekerjaan kalian dengan benar?”sinis Rain sembari bersendekap dada dan melihat mereka dengan tatapan dingin.

Para penjaga itu bergidik dan menundukkan kepala mereka dalam-dalam dan membungkuk.

“Maaf atas kelalaian kami nona!kami pasti akan memeriksa area sekitar dengan ketat agar kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi,”ujar para penjaga serentak.

Rain mendesah. “Sudahlah,lagipula aku tidak ingin membuat masalah ini menjadi besar.Kalian bawa dan interogasi pria ini dan dapatkan informasi darinya.”Perintah Rain seraya menunjuk ke arah pria berjubah itu.

“Aku tidak peduli cara apa yang kalian gunakan.   Aku hanya ingin semua informasi yang ia punya.  Jika kalian mengerti seret orang ini dan pergi,” sambungnya.

Antagonis Lady [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang