"Vitamin C kamu minum sebelum berangkat ke resto, terus kamu juga wajib banget minum air setiap dua jam sekali, apalagi habis bangun tidur."
Pemuda itu menyilangkan kedua tangannya, duduk terdiam di salah satu sisi ruangan memperhatikan sang gadis yang terus berceloteh.
Pemuda itu tampak tidak mengindahkan ucapan gadis itu sama sekali serta tidak ada niat untuk menanggapinya.
"Jangan lupa yaㅡ Enzo? Ih, kamu dengerin aku gak sih?"
Gadis itu kini memberikan seluruh atensi pada pemuda yang ia panggil Enzo itu, membalas menyilangkan kedua tangan di depan dada.
"Kenapa? Masih gak terima aku mau pergi ke Milan?"
Enzo pun menghela nafasnya dan akhirnya ia buka suara, "bisa gak sih kamu stay di Paris sampai aku selesai ujian dua minggu lagi?"
"Gak bisa Enzo, aku sudah beli tiket kereta, apartment, semuanya. Aku juga ada janji sama calon client di sana," jawab gadis itu.
"Aku buatkan lasagna deh."
"Aku gak bisa disogok makanan ya."
"Aku buatkan pempek, mau?"
Dan gadis itu terdiam.
"Pempek kapal selam isi telur yang cukonya pedas mantap, garnish-nya pakai timun segar yang kita petik di Château de Chenonceau dua hari lalu, gimana? Mau gak?" tawar Enzo.
"Curang! Masa pakai makanan Indonesia?!" seru gadis itu.
Merasa jika tawaran darinya membuat sang lawan goyah, Enzo pun segera berdiri dari duduknya dan menyimpan kedua tangan dalam saku celana.
"Jadi, nona Roseanne mau atau gak?"
"Mau, besok buatkan ya untuk bekal waktu naik TGV ke Milan," jawab gadis bernama Roseanne itu.
"Loh, gak bisa gitu dongㅡ"
"Bisa!"
Enzo pun menghela nafasnya untuk yang kesekian kali, bisa saja nafasnya akan habis sebentar lagi, entah lah, mungkin menghilang bersama Roseanne?
"Cuma satu bulan Enzo, lagipula kan ini barengan sama bulan ujian kamu sebagai pastry chef, kalau kamu fokus sama ujian kamu ... pasti kamu gak akan kangen aku," jelas Roseanne.
Diam masih menjadi opsi yang menarik bagi pemuda itu, sementara kini Roseanne berjalan mendekat ke sang pemuda yang lagi-lagi tampak murung.
"Kalau kamu kangen ya kamu susul aku ke Milan nanti, kan dekat banget, cuma 7 jam perjalanan naik TGV loh."
"Cuma 7 jam???" seru Enzo tiba-tiba.
Pemuda itu menghempaskan tubuhnya ke sofa dan kembali menyilangkan kedua tangan di dadanya.
"Tujuh jam itu jauh, dari Jakarta ke Solo naik mobil," imbuh Enzo.
"Jakarta-Solo dekat sih," balas Roseanne dengan sebuah gumaman pelan, tapi tetap saja Enzo mendengar ucapan gadis itu.
"Yang jaga kamu selama di Milan siapa? Kalau ada apa-apa aku gak bisa secepat itu sampai di Milan, Roseanne."
Oke, Roseanne sangat paham alasan utama Enzo sangat tidak setuju perihal keberangkatannya ke Milan seorang diri karena alasan keamanan.
Namun, Roseanne yakin ia bisa jaga diri selama di Itali. Lagipula Roseanne juga tidak berniat untuk berbuat aneh seperti pergi ke night club di Milan.
"Aku bakal laporan sama kamu 24x7 hari kok," ucap Roseanne.
"Kamu gak perlu khawatir sama aku, Enzo. Beneran deh aku bisa jaga diri aku sendiri, janji," imbuh gadis itu.
"Kalau ada cowok cakep yang ajak kamu party naik yacht di Portofino gimana? Kamu terima?" tanya Enzo.
Dan kali ini Roseanne tampak berpikir sebelum menjawab, sama seperti kejadian pempek dengan cuko pedasnya itu.
"Kok mikir???" tanya Enzo segera.
"Kalau cowoknya ganteng banget sih aku terima sih, siapa tahu jodoh," jawab Roseanne santai.
Oh tentu, semakin bad mood saja Enzo mendengar hal itu.
Gadis itu tertawa kecil menyadari perubahan raut wajah Enzo. Ia pun lalu merentangkan kedua tangan nya lebar-lebar dan bertanya dengan nada suara yang meluluhkan hati pemuda itu dengan mudah.
"Mau peluk?" tanya Roseanne.
Enzo mengalihkan pandangan, pura-pura tidak mendengarkan ucapan gadis itu. Tapi, Roseanne sangat tahu cara untuk meluluhkan seorang Enzo yang mudah moody itu.
Gadis itu menghampiri Enzo ke sofa dan duduk di hadapan pemuda itu dengan sebuah senyuman manis menghiasi wajah ayu nya itu.
"Peluk?" tanya Roseanne lagi sembari memiringkan kepalanya ditambah dengan mata yang berbinar-binar cantik definisi nyata puppy eyes.
Tak tahan lagi, Enzo pun menarik gadis itu dalam pelukannya.
"Beneran ya ... kamu harus laporan setiap hari sama aku," gumam Enzo.
"Iya, Enzo."
"Jangan pernah ikut kalau ada cowok cakep nawarin kamu party bareng di Portofino, kamu stay di Milan aja," ucap pemuda itu lagi.
"Iya, aku stay di Milan."
"Jangan terima makanan dari orang asing, takutnya ada obat tidurnya."
"Iya, iya, aku tuh sudah 25 tahun, aku paham dan bisa jaga diri kok," jawab Roseanne sembari mengusap punggung Enzo.
Oh, he hates this feeling the most. The feeling of letting go someone you ... love?
This sick feeling is so sick.
So cruel.
•••
To be continued ...
spicypastaaa 🍝
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] France and Italy
Fanfiction"Lo kira gue akan lepasin Roseanne gitu aja? Gak semudah itu, Jeff."